Jumat, 13 Januari 2023

Gali Potensi Ukir Prestasi (Pertemuan ke-3 KBMN PGRI)

Flyer Pertemuan ke-3 KBMN gelombang 28

Judul : Gali Potensi Ukir Prestasi
Resume ke : 3
Gelombang : 28
Tanggal : 13 Januari 2022
Tema : "Menggali potensi menulis untuk meraih prestasi"
Narasumber : Aam Nurhasanah, S.Pd

Menulis hanya sebuah kata yang secara sederhana berarti membuat tulisan. Namun demikian menulis tidaklah sesederhana pengertian ini. Menulis bukan sebuah kegiatan memainkan pena di atas kertas atau memainkan jari di atas keyboard laptop atau komputer.

Menulis merupakan kerja intelektual, perasaan, dan kemampuan imaginasi. Ada keterlibatan kreativitas di dalamnya. Menulis merupakan instrumen untuk menyampaikan sesuatu kepada orang lain. 

Dilansir dari wikipedia, menulis dimaknai sebagai aktivitas neuro-psikologis yang melibatkan proses kognitif dan fisik serta penggunaan sistem penulisan untuk menyusun dan menerjemahkan pemikiran manusia ke dalam representasi bahasa manusia yang terus-menerus. 

Menulis, dalam Britanica.com, diandaikan sebagai ekspresi bahasa (perasaan, dan pikiran). Menulis lebih daripada sekadar cara menyalin ucapan dalam bentuk hurup. Secara ideal, KBBI mendefinisikan menulis sebagai kegiatan mengungkap gagasan, opini dan ide dalam rangkaian kalimat.

Tidak semua orang bisa menulis tetapi semua orang memiliki bakat dan potensi. Bakat atau potensi itulah yang perlu dikembangkan. Inilah tema pertemuan ke-3 dalam pelatihan Kelas Belajar Menulis Nusantara gelombang 28. 

Pertemuan ini dimoderasi oleh Arofiah Affi, salah seorang peserta pelatihan gelombang 24. Sedangkan narasumbernya, Aam Nurhasanah, yang juga pernah menjadi peserta pelatihan pada gelombang sebelumnya. Dua alumnus itu merupakan hasil tempaan komunitas belajar menulis PGRI.

Bagaimana menggali potensi menulis? Setiap orang memiliki potensi (menulis) sudah disepakati sebelumnya. Narasumber menyarankan untuk mulai menulis dengan tema sederhana dan realistis, Salah satunya dengan menulis hal-hal yang disukai, sesuatu yang dialami, atau sesuatu yang dipahami. Jenis tulisan (genre) bisa dalam bentuk puisi, pantun, cerpen, novel, atau kisah inspiratif yang bisa menginspirasi orang lain atau pembaca.

Dalam pertemuan sebelumnya telah dibahas bahwa kendala klasik pada penulis pemula antara lain takut menghasilkan tulisan yang tidak berkualitas, khawatir dan tidak percaya diri menyebarkan tulisan karena tidak sempurna. Itulah sebabnya banyak penulis pemula hanya menyimpan tulisan dalam draft, tidak pernah dipublikasikan.

Untuk memotivasi peserta narasumber mengajak peserta napak tilas proses belajarnya sejak mengikuti pelatihan pada gelombang ke-8. Kegagalan tidak membuatnya menyerah tetapi menjadi sebuah pemantik untuk terus belajar. Usaha itu membuahkan hasil dengan menerbitkan buku solo pada gelombang ke-12. Keberhasilan itu pula yang membuatnya masuk menjadi tim solid KBMN PGRi dalam setiap pelatihan.
Kerja keras dan kesungguhan Bu Aam membuatnya berhasil menjawab tantangan Prof. Dr. Eko Indrajit untuk menulis satu minggu dan masuk penerbit mayor seperti Gramedia.

Menulis memang memerlukan tantangan melalui kompetisi. Itu pula yang dilakukan narasumber untuk menjadikannya penulis yang matang dan profesional. Atas pencapaian itu, narasumber dioercaya menjadi kurator berbagai buku antologi yang dibuat secara keroyokan oleh peserta KBMN pada berbagai angkatan.

Sesuatu yang ditekuni secara seruis akan membawa seseorang pada sebuah titik yang disebut dengan keberhasilan. Apa yang dilakukan Bu Aam tidaklah sia-sia. Di sela-sela aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pengajar, Bu Aam terus menerus melakukan aktivitas menulis, menjadi kurator, dan editor.

Pengalaman narasumber sebagai penulis dapat menjadi inspirasi para penulis pemula. Bakat menulis sama dengan bakat lainnya hanya dapat ditumbuhkan dengan cara berlatih, belajar, dan mencoba. Penulis-penulis besar, seperti, Mocktar Lubis dengan karyanya Jalan Tak Ada Ujung, Ahmad Tohari dengan Ronggeng Dukuh Paruk, Hamka dengan bukunya Di Bawah Lindungan Ka’bah, atau Sutan Sati dengan maha karyanya Sengsara Membawa Nikmat merupakan penulis legendaris yang mulai karier profesionalnya dengan menggali potensi melalui proses belajar. Demikian pula si Binatang Jalang, Khairil Anwar, karya-karya monumentalnya bukan dicapai dengan instan. Semuanya melalui proses belajar dan berlatih.

Lombok Timur, 13 Jjanuari 2022

4 komentar:

  1. keren dan menarik di tunngu tulisan selanjutnya ..mampir ke blog ku ya

    BalasHapus
  2. Penutupnya menandakan seperti guru mapel Bahasa Indonesia. Maaf kalau keliru. Mantap resumenya

    BalasHapus
  3. Wah ...bagus nih Pak Yamin
    Silakan kunjungi blog saya:
    https://ragungps.blogspot.com/2023/01/menjadi-saksi-aneka-prestasi-literasi.html

    BalasHapus

Teknik Promosi Buku (Pertemuan ke 28)

  Judul                         : Teknik Promosi Buku Resume ke              : 28 Gelombang            : 28 Tanggal                  : 13 Ma...