Judul : Komitmen Menulis di Blog
Resume ke : 8
Gelombang : 28
Tanggal : 25 Januari 2023
Tema : "Hayo Nulis di Blog"
Narasumber : Drs. Dwitagama, M.SI.
Moderator. : Sigid PN, SH
Materi tentang blog sudah dibahas dalam pertemuan ke-5. Dalam pertemuan tersebut pembahasannya mencakup pengertian, macam, dan fungsi blog. Secara spesifik pembahasannya juga seputar fungsi blog sebagai media pembelajaran.
Pertemuan ke-8, materi tentang blog menjadi tema utama pelatihan KBMN PGRI angkatan 28. Jika pada pertemuan ke-5 materinya mencakup pengertian, maacam dan fungsi, pada pertemuan ke-8 pembahasan tentang blog lebih mengarah kepada bagaimana menumbuhkan kebiasaan dan motivasi menulis dengan menggunakan media blog.
Drs. Dwitagama, M.SI adalah narasumber yang didaulat untuk memberikan materi pada pertemuan ke-8. Moderatornya Sigid PN, SH. Jika sebelumnya pertemuan dilakukan melalui WhatsApp, hal istimewa dalam pertemuan ini menggunakan aplikasi zoom. Istimewa karena memberikan kesempatan kepada peserta untuk menatap gambar hidup peserta lain dalam aplikasi tersebut.
Saat masuk link zoom, kegiatan sudah dimulai. Saya mendapati narasumber sedang melakukan "agitasi" kepada peserta dengan menayangkan sebuah fakta bahwa ketika melakukan googling, akan lebih mudah ditemukan sandal jepit, bahkan yang sandal sudah lusuh sekalipun, tinimbang konten yang memberikan informasi tentang guru-guru memiliki peran yang luar biasa.
Mengapa kondisi itu bisa terjadi? Salah satu penyebabnya produktivitas. Sejauh ini pemanfatan internet oleh guru dalam menjalankan profesinya sebagai guru sangat kurang. Jauh sebelum teknologi digital berkembang ada banyak guru berprestasi tetapi tidak bertahan dan tenggelam bersama prestasinya. Ini disebabkan karena mereka tidak produktif. Di Indonesia tercatat 3.31 juta guru tetapi guru yang memiliki talenta dan berhak dianggap hebat dapat dihitung dengan jemari.
Albert Einstein, Gajah Mada, atau Buya Hamka merupakan tokoh-tokoh yang hidup ketika teknologi internet masih dalam rahim sang waktu. Namun mereka adalah orang-orang yang produktif, rajin membuat sesuatu yang membuat nama mereka bertahan sepanjang sejarah.
Produktif adalah sesuatu yang dapat memberikan manfaat kepada orang lain. Produktif bukanlah tentang keuntungan apa yang dapat diperoleh, terutama keuntungan materi. Produktif dalam konsep yang ideal adalah ketika seseorang membuat sesuatu dan dapat dijadikan referensi atau memberikan sesuatu yang bersifat positif kepada orang lain. Pada tahapan tertentu ketika seseorang sudah menunjukkan produktivitas, manfaatnya finansial atau materialnya akan datang dengan sendiri.
Penyebab lainnya yaitu masih berkembangnya pikiran minimalis. Sebagian besar guru merasa sudah cukup dengan rutinitas sehari-hari, masuk kelas, mengajar, pulang lalu selesai. Tidak banyak di antara mereka yang berani melakukan sesuatu yang lebih dari sekadar rutnitas sehari-hari. Mereka tidak berusaha mengembangkan diri yang memungkinkannya menjadi pribadi yang produktif. Metafora yang identik dengan pikiran minimalis adalah guru hanya berhenti pada baju seragam sehari-hari yang ditanggalkan setelah pulang dari sekolah.
Terlalu serius bekerja membuat seseorang seakan tidak dapat melakukan sesuatu yang berbeda. Hal ini membuat guru tidak produktif. Sejauh ini guru produktif dipersepsikan sebagai sesuatu yang menghasilkan hal-hal baku, seperti, membuat RPP, menyusun silabus, atau program tahunan dan program semester. Padahal produktif sejatinya adalah adanya kemampuan untuk melakukan perencanaan dan pengembangan diri dan menghasilkan produk yang melebih standar profesi yang baku.
Sebagai gambaran, seorang guru yang berada atau bertugas di sebuah sekolah yang bagus tetapi tidak terdokumentasi dengan baik maka semua itu akan menjadi sesuatu yang tidak bermakna. Hal ini terjadi karena tidak ada produktivitas.
Salah satu ciri kehebatan sesorang visi. ide, dan pengembangan diri, dan melakukan hal-hal secara efesien. Salah satu produktivitas tersebut dapat diwujudkan melalui tulisan dalam blog, atau melalui aplikasi lain berupa YouTube, TikTok, atau aplikasi lain yang bertebaran di dunia internet.
Untuk menjadi produktif, sikap paling mendasar adalah membangun komitmen, sebuah hasrat yang kuat, kemauan yang keras dan bersifat permanen, untuk tetap melakukan sesuatu.
Dalam konteks menulis, komitmen menjadi bagian penting sebagai titik awal untuk menghasilkan tulisan. Komitmen juga berarti ada konsistensi, kesinambungan, dan keberlanjutan.
Namun demikian, saat ini persaingan penulis makin tinggi. Banyak penulis menghasilkan buku berkualitas dan menarik. Bagi penulis pemula ini menjadi salah satu hambatan. Belum lagi media cetak yang tidak bisa beroperasi lagi. Salah satu penyebabnya, perkembangan teknologi digital telah mengakibatkan terjadinya transformasi media dari media berbasis kertas menuju media berbasis internet.
Alternatif yang dapat dilakukan oleh penulis pemula adala menulis di blog. Blog memungkinkan penulis mendokumentasikan pikiran dan pengalamannya secara tertulis.
Sebagai acuan untuk membangun komitmen menulis di blog, beberapa hal berikut dapat dilakukan.
Pertama, penulis harus menentukan tujuan tulisan kita. Hal ini penting agar tulisan memiliki arah dan fokus yang jelas.
Ke dua, membuat outline. Hal ini penting karena akan membuat tulisan lebih terarah dan mudah dipahami.l
Ke tiga, jangan menunda waktu. Mulailah menulis sekarang. Bagi penulis pemula tulisan tidak harus panjang-panjang. Cukup satu dua paragraf saja tetapi bermakna. Sisipkan gambar atau video jika tulisan itu menyangkut kegiatan tertentu di sekolah.
Ke empat, sebaiknya tulisan diselesaikan. Upayakan sebuah tulisan dapat selesai agar bisa membuat tulisan selanjutnya.
Ke lima, Segera publikasikan jika telah selesai. Salah satu keuntungan menulis di blog yaitu, penggunanya dapat melakukan pengelolaan secara mandiri. Tulisan yang telah dipublikasikan dapat diedit, dihapus, atau diubah untuk melakukan perbaikan.
Ke enam, mengikuti komunitas penulis. Dengan menjadi bagian dari komunitas penulis komitmen untuk menulis akan tetap terjaga dan konsisten. Makin banyak berinteraksi dengan penulis bisa dipastikan komitmen dan konsistensi akan tetap tumbuh dan semangat menulis akan makin menguat.
Ke tujuh, banyak membaca. Saat ini ada banyak bacaan yang bisa diakses melalui internet. Rajin membaca tulisan (orang lain) akan menambah wawasan dan memperkaya informasi tentang banyak hal. Lebih dari itu, dengan membaca tulisan orang lain, seseorang dapat memperluas pengetahuan tentang gaya tulisan dan bahas tulis yang dipergunakan penulis lain.
Ke delapan, jangan lupa perkenalkan diri kita kepada orang lain. Perkenalan ini tentu saja melalui tulisan bukan perkenalan tentang identitas diri semata. Makin banyak karya yang diperkenalkan kepada orang lain makin banyak pula orang akan mengenal sisi tertentu seorang penulis.
Ke sembilan. Ikut berorganisasi yang berorientasi kepada hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan menulis. Dengan keterlibatan dalam organisasi akan menjadi faktor yang dapat membuat seseorang mengembangkan kemampuan menulisnya.
Lombok Timur, 25 Januari 2023
Mantap bu
BalasHapus