Banyak hal yang bisa dibahas tentang aktivitas menulis. Ide tentang menulis sangat luas dan nyaris tidak akan pernah habis untuk dijadikan bahan renungan, bahan diskusi, sekaligus bahan untuk menulis. Dalam kalimat sederhana menulis tentang menulis memantik ide tiada batas.
Menulis dapat dihubungkan dengan banyak hal. Banyak ulasan yang menjelaskan kegiatan menulis sangat berkaitan dengan kerja intelektual karena melibatkan proses berfikir. Kegiatan menulis juga kerap dihubungkan dengan aktivitas emosi. Bahkan menulis juga diakui mampu menumbuhkan kesejahteraan mental. Argumen ini didasari oleh kebutuhan seseorang untuk meluapkan tekanan atau permasalahan hidup sehari-hari. Menulis dapat mengurangi stress.
Akan tetapi menulis juga kerapkali tidak dapat dihindarkan dari hal-hal yang bersifat kontraproduktif dan bernuansa negatif. Di era digital saat ini, misalnya, banyak informasi mengalir begitu deras membawa pesan-pesan meragukan, berita hoax, yang kebenarannya tidak dapat dipertanggungjwabkan.
Menulis menjadi sebuah pisau bermata dua. Di satu sisi memberikan pencerahan bagi masyarakat luas. Di sisi lain, membawa kesesatan, membuat opini tidak sehat dalam kehidupan masyarakat. Untuk menghadapi hal ini, dibutuhkan kemampuan menganalisis infromasi dan kecerdasan literasi untuk menemukan kebenaran informasi yang sebenarnya.
Menerima informasi secara selektif sama positifnya dengan menulis sesuatu secara obyektif dan bertanggungjawab. Menulis dengan berbagai kemanfaatannya dapat menjadi salah satu cara seseorang memperoleh sesuatu yang bersifat prestisius. Menulis dapat berprestasi.
Lalu bagaimana menulis bisa menuai prestasi? Pertemuan ke-21 KBMN PGRI tidak membahas tentang teori bagaimana menulis itu menjadi sebuah jalan untuk mendapatkan prestasi, kesuksesan, atau keistimewaan tertentu. Materi menulis lebih tepat disebut sebagai kisah inspiratif narasumber yang mengantarkannya menjadi sang pemenang dalam berbagai lomba dan kompetisi.
Dalam pertemuan sebelumnya telah banyak dibahas tentang media yang digunakan untuk menulis. Salah satunya, blog.l Bog merupakan media yang dapat digunakan untuk menuangkan ide dan pengalaman.
Bagi guru, blog dapat dijadikan sumber belajar dalam proses pembelajaran. Guru dapat mengekspresikan pemikirannya dalam blog sebagai sumber belajar bagi siswa. Media ini juga dapat menjadi salah satu cara untuk berbagi praktek baik kepada sesama guru.
Satu hal yang perlu dibangun dalam menulis adalah komitmen dan keinginan. Ini juga sudah dibahas dalam pertemuan-pertemuan sebelumnya.
Untuk menjadi guru berprestasi blog merupakan media paling sederhana dan paling memungkinkan untuk menuju ke arah itu.
Untuk menulis di blog, hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tema dan tujuan tulisan, misalnya, bertujuan menyediakan sumber pembelajaran bagi siswa, untuk membuat catatan harian tentang proses dan hasil pembelajaran di kelas, atau untuk menuliskan tentang penggunaan media, strategi, metode pembelajaran, dan tujuan lain yang memberikan inspirasi kepada orang lain.
Tulisan dapat dibuat dalam bentuk atau genre fiksi maupun non-fiksi. Untuk tulisan bergenre fiksi tulisan dapat dibuat dalam bentuk cerpen, cerita bergambar, atau cerita bersambung. Sedangkan tulisan bergenre non-fiksi dapat dibuat dalam bentuk artikel, esai, laporan kegiatan, atau bentuk lain sesuai keinginan dan minat.
Penentuan tema dan tujuan sangat penting untuk menjaga konsistensi tulisan. Tema dan tujuan akan membuat tulisan tidak keluar dari ide awal. Substansi tulisan tidak melebar ke mana-mana.
Pengalaman narasumber menunjukkan bahwa tidak ada teori khusus dan bersifat teknis yang mengantarkannya menuju tangga prestasi. Menulis tidak dipelajari secara teoritis. Menulis memerlukan tindakan, aksi nyata, dan praktek.
Apa yang dilakukan narasumber sebenarnya telah menjadi merupakan kemampuannya bertahan pada konsistensi dalam membuat tulisan. Narasumber juga membekali diri dengan mental pembelajar dan banyak membaca. Membaca tidak semata-mata mata aktivitas yang bersifat literer, tekstual, atau hanya membaca buku. Dibutuhkan kemampuan membaca alam, lingkungan, peristiwa, dan kejadian yang dialami.
Semua hasil membaca kemudian diolah dalam sebuah refleksi, membuat kontekstualisasi antar pengetahuan dan pengalaman, antara informasi tekstual dan informasi empirik. Semua itu dituangkannya dalam tulisan.
Menulis memerlukan budaya positif--semacam nilai yang mewarnai keyakinan dasar dan universal yang telah mengalami internalisasi dalam diri seseorang. Budaya positif itu kemudian mewujud dalam praktek kesehariannya.
"Menulis setiap hari," sebuah slogan yang dipopulerkan Dr. Wijaya Kusumah, pendiri kelas belajar menulis. Menulis adalah produktivitas. "
Produktivitas dan prestasi menjadi sebuah kesatuan yang tidak terpisahkan," demikian konsep menulis dan prestasi yang ditawarkan narasumber.
Dalam pertemuan sebelumnya telah banyak dibahas tentang alasan klasik yang membuat orang tidak dapat menghasilkan tulisan. Semua alasan itu hanya dapat dipatahkan dengan kata-kata, kemauan, belajar, mulai menulis, percaya diri, tidak anti kritik, dan sebagainya.
Bagaimana berprestasi melalui tulisan? Dalam konteks ini, mental kompetitif menjadi unsur intrinsik yang perlu dibangun. Seorang penulis harus berani menjawab tantangan persaingan melalui lomba atau event menulis yang diselenggarakan berbagai institusi, baik pemerintah maupun lembaga swasta pegiat literasi.
Di samping itu, lomba kerapkali digunakan sebagai ruang promosi barang dan jasa. Banyak perusahaan besar yang berusaha mempromosikan produknya melalui lomba menulis.
Melalui lomba atau event seperti itu, seseorang dapat menunjukkan eksistensinya sebagai penulis. Untuk meraih prestasi dalam kegiatan tulis menulis tentu memerlukan kerja keras.
Penulis kompetitor memiliki semangat juang yang tinggi, tidak mudah menyerah, dan menjadikan kegagalan sebagai cambuk untuk meningkatkan kompetensinya dalam menulis.
Ajang lomba bukan sekadar masalah prestasi tetapi lebih dari itu merupakan arena tempat menempa diri, menambah pengalaman, dan memperluas cakrawala berfikir. Ingin berprestasi jadilah pesaing.
Lombok Timur, 24 Februari 2023
Leren tulisannya.
BalasHapusKe laman saya yol.
http://noormasri-karyawan.blogspot.com/2023/02/melejitkan-prestasi-dengan-menulis.html