Sabtu, 11 Maret 2023

Monitoring dan Evaluasi Progress Program Sekolah Penggerak


Sumber dokumen sekolah

Monitoring dan evaluasi (monev) merupakan salah satu tahapan penyelenggaraan program yang bertujuan mengamati perkembangan dan menilai kinerja organisasi, proyek, program, dan kebijakan yang umumnya dilakukan oleh pemerintah, organisasi internasional, LSM, kelompok masyarakat sipil, dan organisasi lainnya.

Program sekolah penggerak (PSP) merupakan sebuah kegiatan yang juga tidak dapat dilepaskan dari kegiatan monitoring dan evaluasi. Tahun ini, pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan secara serentak di semua sekolah yang menjalankan program sekolah penggerak di kabupaten Lombok Timur untuk angkatan I.

Di SD Negeri 1 Embung Kandong, monev dilaksanakan pada hari Selasa, 08 Maret 2023. Kegiatan monev yang dilakukan Balai Guru Penggerak (BPG) NTB. Kegiatan monev dilakukan dengan metode wawancara yang melibatkan Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Guru kelas dan Guru mata pelajaran yang tergabung dalam komite pembelajaran.

Wawancara itu bertujuan untuk menggali informasi beberapa aspek yang berhubungan dengan program sekolah penggerak yang sudah dilaksanakan pada satuan pendidikan. Secara umum, aspek itu menyangkut hal hal sebagai berikut.

Hasil belajar

Aspek hasil belajar merupakan isu utama  sasaran monitoring dan evaluasi. Hasil belajar itu mencakup analisis laporan hasil belajar (rapor) peserta didik tahun sebelumnya.

Secara umum, berdasarkan hasil dialog, guru di sekolah sudah melakukan analisis hasil belajar atau rapor tahun sebelumnya untuk menyusun rencana pembelajaran tahun berikutnya. Laporan hasil belajar dapat ditempatkan sebagai parameter capaian kompetensi siswa.

Rapor yang memuat nilai mata pelajaran menjadi salah satu basis yang digunakan guru untuk menyusun rencana dalam menetapkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, materi yang tepat, rencana strategi yang sesuai, sampai asesmen yang akan digunakan.

Asesmen juga merupakan bagian dari isu hasil belajar  yang menjadi sasaran monitoring dan evaluasi. Asesmen tersebut menyangkut instrumen yang digunakan seperti, bentuk tes (tertulis, lisan, keterampilan berupa produk dan praktek) setrta observasi.

Di SD Negeri 1 Embung Kandong sendiri instrumen asesmen menggunakan bentuk tes yang cukup bervariasi berupa tes tertulis, keterampilan siswa, serta dilakukan melalui observasi atau pengamatan oleh guru.

Dalam asesmen, media yang digunakan mencakup dua jenis, yaitu media berbasis digital melalui penggunaan google form dan kahoot serta media berbasis kertas. Penggunaan media digital dilakukan pada penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester atau penilaian akhir tahun.

Dalam pelaksanaan asesmen berbasis digital, sekolah melakukan sosialisasi kepada orang tua tentang penggunaan smartphone untuk menghindari kesalahpahaman akibat asumsi yang berkembang tentang polemik penggunaan gawai dalam kehidupan sehari-hari yang kerap menimbulkan stigma negatif. Mengingat perangkat yang dimiliki sekolah tidak cukup untuk melakukan asesmen secara digital, siswa dengan persetujuan orang tua ditugaskan membawa smartphone saat penilaian berlangsung.

Isu lain dalam wawancara adalah proses penggalian informasi tentang faktor pendukung proses pembelajaran yang mencakup latar belakang keluarga, motivasi, minat, sarana dan prasarana belajar, serta aspek lain sesuai kebutuhan peserta didik/sekolah.

Sejauh ini sekolah memang belum melakukan penggalian informasi secara prosedural atau tahapan formal sebagaimana standar yang diharapkan. Akan tetapi, guru sudah melakukan penggalian informasi melalui diskusi dan obrolan antar sesama guru tentang kondisi dan latar belakang keluarga siswa. Guru yang secara kebetulan menjadi bagian dari masyarakat setempat sedikit banyak tahu tentang latar belakang kehidupan keluarga siswa yang menyangkut pekerjaan orang tua, kondisi ekonomi keluarga, kebiasaan sehari-hari siswa, dan informasi lain yang diperlukan.

Asesmen awal (diagnostik) pembelajaran saat ini menjadi salah satu tuntutan yang harus dipenuhi. Hal ini penting untuk mengukur sejauh mana pemahaman  dan penguasaan siswa terhadap sebuah materi yang akan dipelajari dalam sebuah kegiatan pembelajaran.

Sumber Lingkungan Belajar 

Sumber lingkungan belajar merupakan isu yang juga menjadi fokus monitoring dan evaluasi program sekolah penggerak. Sumber lingkungan belajar itu terkait dengan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Pembelajaran memang tidak dapat dilepaskan dari lingkungan sehari-hari siswa. Belajar dari lingkungan dipercaya dapat memberikan dampak yang lebih bermakna. 

Hasil diskusi dalam kegiatan monev menunjukkan bahwa pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar telah dilakukan. Sejumlah materi pembelajaran yang berhubungan dengan lingkungan sehari-hari siswa tentu menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar. Sebagai gambaran pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan selengkapnya dapat dibaca di sini.

Keterlibatan orang tua dalam proses belajar adalah bagian dari diskusi pada aspek sumber lingkungan belajar. Latar belakang pendidikan orang tua relatif rendah menyebabkan mereka keterlibatan itu tidak dapat secara langsung dalam proses pembelajaran. orang tua berarti kolaborasi antara sekolah dan orang tua dalam proses pembelajaran. Di SD Negeri 1 Embung Kandong keterlibatan orang tua secara langsung dalam proses pembelajaran. Akan tetapi, secara berkala sekolah melakukan pertemuan dengan orang tua dan meminta umpan balik tentang program sekolah.

Pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar sejauh ini hanya menggunakan lingkungan biotik da abiotik halaman sekolah sesuai dengan kebutuhan materi pelajaran. Sedangkan fasilitas perpustakaan dan laboratorium sekolah belum ada sehingga sumber belajar tekstual atau buku bacaan disimpan pada ruang kantor dan pojok baca pada ruang kelas.

Penataan sumber belajar khususnya di dalam kelas tidak lepas dari keterlibatan siswa. Hal ini penting untuk menumbuhkan sikap partisipatif dan tanggungjawab siswa. Di samping itu, keterlibatan siswa juga memungkinkan mereka menciptakan kenyamanan sendiri dalam mengakses sumber belajarnya.

Pembelajaran

Pembelajaran merupakan aspek utama yang menjadi sasaran monev.

Berdasarkan hasil diskusi, proses pembelajaran secara umum telah  dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan. Hal ini tercermin pada rumusan tujuan yang disusun dalam perencanaan pembelajaran.

Pembelajaran juga mendukung perkembangan dan kompetensi siswa. Hanya saja belum maksimal.

Refleksi dan Pengimbasan

Refleksi merupakan bagian penting dari proses pembelajaran. Refleksi akan memungkinkan seseorang mengenali pemahaman dirinya tentang materi yang telah dipelajari.

Dalam proses pembelajaran, guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan refleksi. Tidak saja siswa tetapi juga guru. 

Refleksi yang dilakukan guru dilakukan secara mandiri maupun melalui komunitas belajar.

Tahapan perencanaan merupakan bagian penting dari aktivitas pendidikan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan analisis masalah untuk menentukan kebutuhan yang harus dipenuhi.

Rapor pendidikan sebagai dasar perencanaan tentu juga tidak dapat diabaikan. Rapor pendidikan merupakan data utama yang dapat dijadikan rujukan dalam perencanaan.

Pengimbasan kurikulum merdeka telah dilakukan sekolah melalui KKG walaupun upaya ini belum maksimal.

Embung Kandong, 10 Maret 2023


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Teknik Promosi Buku (Pertemuan ke 28)

  Judul                         : Teknik Promosi Buku Resume ke              : 28 Gelombang            : 28 Tanggal                  : 13 Ma...