Pertemuan ke 14 Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) PGRI, Rabu, 08 Februari 2023 membahas sebuah materi penting. Materi tersebut adalah buku nonfiksi.
Pembahasan tentang buku nonfiksi berarti diskusi tentang tulisan yang disusun berbasis fakta, bersifat obyektif, memiliki sifat baku. Tulisan nonfiksi memberikan informasi tentang isu-isu aktual dan dapat dibuktikan secara empirik.
Tulisan nonfiksi adalah tulisan yang bersifat objektif, disusun berbasis data dan berdasarkan fakta. Tulisan atau buku nonfiksi menyajikan pesan informatif,
Tulisan nonfiksi adalah jenis tulisan yang berfokus pada realitas dan fakta, tidak fiktif atau imajinatif. Jenis tulisan ini umumnya bertujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada pembaca, serta dapat digunakan untuk membahas berbagai topik, termasuk sejarah, ilmu pengetahuan, teknologi, politik, dan lain sebagainya. penulisnya mempunyai tanggung jawab atas kebenaran dari peristiwa, orang, tempat, dan situasi yang disampaikannya.
Gaya penulisan buku nonfiksi dapat bervariasi tergantung pada topik dan tujuan penulisannya. Namun, beberapa ciri umum dari gaya penulisan buku nonfiksi antara lain.
Pertama, Objektivitas: Buku nonfiksi harus didasarkan pada fakta dan bukti yang benar-benar ada. Sebagai penulis, Anda harus memastikan bahwa buku Anda tidak terpengaruh oleh bias atau pandangan pribadi.
Ke dua, Jelas dan mudah dipahami: Buku nonfiksi sebaiknya ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami dan diikuti oleh pembaca. Hindari penggunaan istilah teknis atau jargon yang tidak familiar dengan pembaca umum.
Ke tiga, Struktur yang jelas: Buku nonfiksi sebaiknya memiliki struktur yang jelas dan teratur. Bagian-bagian buku seperti pengantar, isi, dan kesimpulan sebaiknya tersusun dengan baik dan mudah diikuti.
Ke lima, Relevan: Buku nonfiksi yang relevan berarti buku yang memuat topik yang sedang hangat atau memiliki minat luas, sehingga dapat menarik minat pembaca dan memperluas pengetahuan mereka.
Ke enam, Mempertimbangkan tujuan dan target pembaca. Hal ini menyangkut gaya penulisan buku nonfiksi harus mempertimbangkan tujuan penulisan dan target pembaca. Jika buku ditulis untuk akademisi, penulis sebaiknya memperhatikan konvensi dan standar akademik. Namun jika buku ditujukan untuk pembaca umum, bahasa dan format yang lebih sederhana mungkin lebih sesuai.
Buku atau tulisan biografi adalah karya tulis yang menceritakan riwayat hidup seorang tokoh yang dianggap penting oleh masyarakat tertentu. Biografi kerap digolongkan ke dalam salah satu jenis karya sastra. Maka biografi sebenarnya merupakan gabungan unsur fiksi dan nosfiksi. Disebut fiksi karena ada keterlibatan imaginasi penulis di dalamnya. Proses penceritaan seringkali melibatkan unsur-unsur rekaan tetapi tidak membuat keaslian ceritanya tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Esai adalah sebuah tulisan atau buku yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Tulisan ini tergolong non-fiksi dengan mengambil topik tertentu, seperti, isu kesehatan, lingkungan, budaya, atau hal lainya. Esai cenderung bersifat subyektif karena penulis melakukan pembahasan menurut sudut pandangnya sendiri. Penulis berperan sebagai pengamat suatu fenomena. Tulisan esai dibuat dengan tujuan untuk meyakinkan orang lain terhadap pendapat atau penilaian yang dimiliki oleh penulis terhadap suatu kondisi, fenomena, masalah, atau objek tertentu.
Contoh tulisan nonfiksi, yaitu, biografi, esai, makalah, artikel, karya tulis ilmiah, dan buku nonfiksi.
Biografi adalah yang berisikan riwayat hidup seorang tokoh yang dianggap penting oleh masyarakat tertentu.
Esai adalah tulisan yang membahas suatu masalah sepintas lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya. Tulisan ini diartikan juga sebagai karangan prosais yang menyajikan gagasan subjektif-personal tentang suatu masalah berdasarkan sudut pandang pribadi penulisnya.
Makalah adalah karya tulis bersifat faktual yang disusun secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasikan di media daring maupun cetak. Makalah bertujuan menyampaikan gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.
Artikel adalah sebuah karya tulis lepas, berisikan opini atau pendapat penulis tentang isu permasalahan, bertujuan untuk memberi informasi, mempengaruhi, meyakinkan atau untuk menghibur pembaca.
Karya tulis ilmiah dapat diartikan sebagai karya tulis yang berisi paparan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Karya ilmiah merupakan karya tulis yang sengaja dibuat untuk memecahkan suatu masalah. Biasanya berisi mengenai fakta, data serta solusi mengenai isu yang diangkat.
Pola penulisan buku nonfiksi.
Dalam penulisan buku nonfiksi, terdapat beberapa pola penulisan yang dapat digunakan, antara lain. Pola tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Pola Prosedural: Pola ini digunakan untuk menjelaskan langkah-langkah atau prosedur suatu aktivitas atau tindakan tertentu. Buku yang menggunakan pola ini biasanya berisi instruksi atau panduan untuk melakukan suatu aktivitas atau membuat suatu produk. Contoh buku dengan pola prosedural adalah buku panduan memasak, buku panduan membangun rumah, atau buku panduan memperbaiki sepeda motor.
2. Pola Hirarki: Pola hirarki digunakan untuk menyusun informasi dalam bentuk hierarki atau struktur bertingkat. Pola ini sering digunakan dalam buku-buku yang membahas topik yang kompleks, seperti buku sejarah, buku tentang sistem politik atau ekonomi, dan buku tentang ilmu pengetahuan atau buku pelajaran. Buku yang menggunakan pola hirarki biasanya dimulai dengan pengenalan topik secara umum, kemudian dibagi menjadi beberapa sub topik, dan setiap sub topik dibahas lebih lanjut lagi.
3. Pola Klaster: Pola klaster digunakan untuk mengorganisir informasi dalam kelompok atau kategori. Pola ini sering digunakan dalam buku-buku yang membahas topik yang lebih luas atau yang tidak dapat disusun dalam bentuk hierarki yang jelas. Contoh buku dengan pola klaster adalah buku tentang makanan, buku tentang hewan, atau buku tentang seni. Buku yang menggunakan pola klaster biasanya diorganisir dalam beberapa kategori atau bab, dan setiap bab tersebut dibahas lebih lanjut dalam sub-bab.
Pola penulisan buku nonfiksi yang digunakan dapat berbeda-beda tergantung pada jenis dan topik buku yang dibahas. Pemilihan pola penulisan yang tepat dapat membantu membuat isi buku lebih mudah dipahami dan menarik bagi pembaca.
Tahapan Penulisan Buku Non Fiksi
Penulisan buku nonfiksi melibatkan beberapa tahapan utama, yang meliputi:
Langkah awal dalam penulisan adalah penentuan topik. Pemilihan topik harus tepat dan sesuai dengan minat penulis serta memiliki permintaan pasar yang cukup.
Agar topik lebih akurat penulis dapat melakukan riset untuk mengetahui apakah topik tersebut memiliki potensi untuk menjual. Riset itu dapat dilakukan dengan membaca buku, artikel, dan sumber lainnya yang berkaitan dengan topik tersebut. Lakukan wawancara dengan ahli, narasumber, atau orang yang berpengalaman di bidang yang Anda tulis.
Langkah selanjutnya adalah membuat outline atau kerangka buku. Kerangka buku yang baik akan sangat membantu penulis menyusun isi buku dengan lebih terstruktur. Kerangka buku merupakan panduan dalam menulis naskah dan akan memudahkan penulis dalam menyusun bab-bab atau bagian-bagian yang perlu ditulis.
Jika kerangka telah selesai, kegiatan selanjutnya mengembangkan kerangka tersebut menjadi buku ajar yang lengkap. Keberadaan outilne sangat membantu penulis menyusun buku secara terstruktur, jelas, dan mudah dipahami oleh pembaca.
Lakukan revisi dan editing setelah selesai menulis. Hindari revisi sebelum selesai menulis buku. Hal ini akan membuat penulis mengulang-ulang tulisan sehingga target tulisan tidak selesai. Lakukan revisi setelah draft tulisan selesai. Dalam melakukan revisi dan editing, hal-hal yang diperbaiki menyangkut kesalahan tata bahasa, ejaan, atau kesalahan lainnya. Perbaiki juga kalimat atau paragraf yang kurang jelas atau sulit dipahami.
Proofreading merupakan kegiatan membaca ulang naskah yang telah mengalami editing. Hal ini telah dibahas pada bab atau pertemuan sebelumnya. Proofreading untuk memastikan tidak ada kesalahan ketikan, dan pastikan format buku telah sesuai dengan standar yang ditentukan.
Membuat desain cover dan layou adalah salah satu tahapan penting. Buat desain cover buku yang menarik dan sesuai dengan isi buku. Pada tahap ini penulis dapat mengatur layout buku agar mudah dibaca dan menarik minat pembaca.
Setelah semua rangkaian tahapan di atas selesai penulis dapat melakukan penerbitan.
Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5 langkah, yakni
2. Menulis Draf
3. Merevisi Draf
4. Menyunting Naskah
5. Menerbitkan
Tahapan Pratulis terdiri dari;
2. Menemukan ide
3. Merencanakan jenis tulisan
4. Mengumpulkan bahan tulisan
5. Bertukar pikiran
6. Menyusun daftar
7. Meriset
8. Membuat Mind Mapping
9. Menyusun kerangka
Tema bisa ditentukan satu saja dalam sebuah buku. Terdapat banyak tema dari buku nonfiksi, seperti, parenting, pendidikan, motivasi, dan sebagainya
Untuk melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya
2. Pengalaman orang lain
3. Berita di media massa
4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram
5. Imajinasi
6. Mengamati lingkungan
7. Perenungan
8. Membaca buku
9. Survey
10. Wawancara
Artinya, kita tidak akan bisa menulis dengan bagus, jika kita tidak pernah membaca dan mengupdate pengetahuan kita.
Saya acungi jempol, di kelas ini, semua peserta saling mengunjungi tulisan peserta lain dengan meninggalkan komentar.
Kendala menulis telah banyak disinggung dalam pertemuan sebelumnya. Kendala psikologis yang kerap menghambat dalam menulis karena beberapa hal, yaitu, takut tidak ada yang membaca, takut salah dalam menyampaikan pendapat melalui tulisan, dan adanya perasaan karya orang lain lebih bagus.
Lombok Timur, 08 Februari 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar