Senin, 13 Maret 2023

Teknik Promosi Buku (Pertemuan ke 28)

 


Judul                     : Teknik Promosi Buku
Resume ke            : 28
Gelombang          : 28
Tanggal                : 13 Maret 2023
Tema                    : Strategi Promosi Buku dengan Tepat
Narasumber         : Akbar Zainuddin, MM, MNE
Moderator            : Sim Chung Wei, SP

Pertemuan ke 28 KBMN PGRI Angkatan 28 mengukuhkan materinya dengan topik teknik promosi buku. Apa itu promosi buku? Membaca kata promosi yang ada di benak dan pikiran semua orang tentu sangat erat kaitannya dengan jualan walaupun tidak semua promosi itu bersifat jualan. 

Dalam konteks bisnis, promosi adalah cara seseorang, sekelompok orang, atau sebuah perusahaan menyebarkan informasi kepada orang lain tentang sebuah produk berupa barang atau jasa. Tujuannya agar konsumen tertarik dan memilih produk yang dipromosikan.

Promosi itu menjadi salah satu unsur yang penting dalam sebuah proses produksi. Barang atau jasa yang dihasilkan harus diperkenalkan atau dipromosikan kepada orang banyak. Sebuah produk yang berkualitas tidak akan laku di pasaran tanpa promosi karena tidak konsumen tidak mendapatkan informasi tentang tentang produk tersebut.

Promosi, dengan demikian, juga menjadi sesuatu yang mutlak dalam bisnis penerbitan buku. Buku berkualitas akan laku di pasar jika dilakukan promosi. Adapun tujuan promosi buku adalah sebagai berikut. 

  1. Membuat audiens mengenal (tahu) buku kita.
  2. Membangkitkan kebutuhan konsumen untuk membeli buku kita. Bagaimana caranya yang tadinya mereka tidak butuh, tetapi setelah kita promosikan menjadi butuh. 
  3. Meyakinkan konsumen untuk membeli buku. 
  4. Mengharapkan konsumen agar mau merekomendasikan buku kita kepada orang lain.

TUJUH PROGRAM PROMOSI BUKU. 

Buku sebagai produk barang yang diperjualbelikan dapat dipromosikan oleh penerbit maupun penulis. Sebagai gambaran, program prmosi buku dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini

Pertama, Launching Buku. 

Launching buku adalah program peluncuran buku baru yang dilakukan di suatu tempat dan pada waktu tertentu. Lokasi peluncuran buku bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, dan di mana saja tergantung kebutuhan. 

Penyelenggaraan launching dapat dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Launching bisa juga dilakukan secara kolaboratif antara penulis dan penerbit. 

Dalam hal pembiayaan kegiatan launching tergantung kesepakatan. Pembiayaan dapat dibebankan kepada penerbit atau kepada penulis. Jika dibiayai penerbit, penulis harus meyakinkan penerbit bahwa buku yang akan diluncurkan kan laku.

Penerbit mayor seperti Gramedia, biasanya memiliki tempat khusus di toko-toko bukunya untuk menyelenggarakan peluncuran.

Saat ini, dengan perkembangan teknologi digital, program launching menjadi makin mudah dan efektif. Launching dapat menggunakan ruang virtual dengan memanfaatkan platform media sosial facebook, instagram, TikTok, atau YouTube. Launching dapat dilakukan secara live melalui platform tersebut. Bahkan rekaman launcing dapat disebarkan sehingga calon pembeli dapat memperoleh informasi tentang buku yang telah diluncurkan.

Launching buku dapat dilakukan dengan mengundang teman-teman atau sahabat. Mereka juga dapat mengajak teman mereka sehingga jangkauan promosi menjadi lebih luas. Makin banyak orang berpartisipasi makin baik bagi promosi

Program launching buku sangat dianjurkan dilakukan berulangkali. Jika diperlukan dapat dilakukan setiap bulan. Bisa juga memilih lokasi yang berbeda-beda untuk menjangkau daerah promosi yang lebih luas. Jika dilakukan setiap bulan di tempat yang berbeda, dalam setahun akan terselenggara 12 kali kegiatan di 12 tempat yang berbeda.

Kedua, bedah buku 

Bedah buku dapat diartikan sebagai kegiatan diskusi atau dialog untuk membedah atau membahas isi sebuah buku. Kegiatan bedah buku dapat dilakukan secara  secara online maupun offline. Bedah buku secara offline berarti membutuhkan kerjasama dengan berbagai lembaga seperti, lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya. Launching secara offline juga tentu harus melibatkan banyak orang.

Upaya ini harus dilakukan secara intens setiap kali ada peluang tempat dan waktu atau situasi memang memungkinkan. Bedah buku menjadi salah satu cara efektif untuk mempromosikan buku. Melalui bedah buku penulis dapat berupaya meyakinkan konsumen bahwa bukunya merupakan bacaan yang layak untuk dibeli.

Pemanfaatan teknologi digital saat ini memberikan kemudahan bagi penerbit dan penulis untuk menyelenggarakan kegiatan bedah buku. Tidak menjadi masalah siapa dan berapa orang yang hadir. Kegiatan dapat direkam dan disebarkan melalui media sosial. Jika dilakukan secara rutin, penulis dan penerbit akan lebih dikenal oleh masyarakat luas.

Ke tiga, Seminar atau pelatihan

Seminar, pelatihan, atau workshop merupakan kegiatan yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan promosi. Penulis atau penerbit dapat melakukan seminar atau workshop dengan mengambil tema seuai dengan judul buku. Jika buku itu tentang motivasi menulis, kegiatan seminar atau workshop dapat menggunakannya sebagai tema utama.

Sebagai motivasi bagi peserta, seminar atau workshop dapat diawali dengan kegiatan tanpa biaya, gratis. Hal ini bertujuan untuk mencapai target atau jangkauan pengenalan buku kepada peserta. Seminar bisa dilakukan setiap bulan.
Jika kegiatan dengan metode offline, lokasinya dapat dilakukan di sekolah, kampus, atau tempat lain yang memunginkan.

Ke empat, Membangun Komunitas

Komunitas merupakan kelompok sosial tertentu dalam kehidupan masyarakat. Untuk mempromosikan bukunya, penulis dapat membangun komunitas tertentu yang sesuai dengan tema buku yang dihasilkan.

Dalam sebuah komunitas, biasanya hubungan emosional antar individu lebih kental. Ikatan emosional dapat dimanfaatkan penulis untuk mempromosikan bukunya. Penulis dapat membangun komunitas sesuai dengan tema buku. 

Kehadiran media sosial saat ini sangat mungkin bagi penulis dapat membangun jaringan komunitas tanpa batas. Penulis dapat memanfaatkan WhatsApp, facebook, telegram, atau intagram untuk membentuk komunitas yang diinginkan. Kedekatan penulis dan pembaca dalam sebuah komunitas menjadi peluang untuk menawarkan buku kepada anggota yang ada di dalamnya.

Melalui komunitas itu penulis dapat membagikan materi yang ada dalam buku secara berkala. Ini dapat dilakukan penulis setiap minggu. Strategi ini cukup efektif untuk memperkenalkan isi buku sehingga dapat menumbuhkan ketertarikan orang untuk membeli bukunya. 

Ke Lima, Membangun Jaringan Reseller

Reseller adalah seseorang atau sekelompok orang yang bersedia menjual produk buku tertentu. Penulis dapat memanfaatkan jasa reseller untuk menjual buku hasil karyanya. Penulis dapat memberikan komisi sebesar 20 sampai 30 persen dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%,

Dalam memanfaatkan jasa reseller, penulis dapat membekali mereka dengan materi-materi yang ada dalam buku tersebut. Hal ini penting agar reseller dapat memberikan informasi yang tepat kepada pembeli tentang buku yang akan dijual. Dengan begitu reseller akan lebih mudah menawarkan buku kepada konsumen. Reseller harus memiliki pemahaman yang cukup supaya dapat mempengaruhi konsumen.

banyak bukti yang menunjukkan keberhasilan dalam menjual buku dengan mengandalkan reseller. Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu dengan mengandalkan reselller. Makin banyak reseller makin mudah proses penjualan sebuah produk, termasuk penjualan buku. 

Ke enam, Menjual Buku di Market Place

Strategi lain yang dapat ditempuh penulis atau penerbit adalah dengan memanfaatkan marketplace, seperti, lazada, Shopee, Buka Lapak, Tokopedia, dan sebaginya. Melalui marketlace proses promosi dan distribusi buku akan lebih luas karena dapat menjangkau konsumen di berbagai daerah.

Hal penting dari promosi melalui marketplace adalah keberadaan penulis dan karyanya. Kehadiran produk di marketplace akan memudahkan konsumen menemukan buku yang akan dijual.

Ke tujuh, memanfaatkan media Sosial

Platform media sosial saat ini tidak saja dimanfaatkan sebagai ruang untuk membangun hubungan sosial dengan orang dari berbagai belahan bumi. Platform ini telah banyak dimanfaatkan sebagai media untuk membangun bisnis. 

Followers dan subsciber followers dan subscriber saat ini telah menjadi pasar yang yang menjanjikan. Penulis dapat memanfaatkan situasi ini untuk  memberikan informasi tentang buku. Penulis secara rutin dapat membuat status, unggahan, atau postingan yang menarik tentang buku yang ditulisnya. Makin sering dilakukan, pemahaman orang tentang tema buku akan terus meningkat. Hal ini dapat menjadi daya tarik yang bermuara pada tujuan promosi, Orang akan memesan dan membeli buku.

Teknik paling tepat yang dapat dilakukan adalah memberikan banyak pengetahuan, motivasi, atau inspirasi yang temanya diupayakan terkait dengan buku tersebut. Dengan cara seperti ini, followers atau subscriber akan marasa mendapatkan manfaat dari status yang dibacanya.

Pada hakikatnya, upaya penulis untuk menarik pembeli adalah dengan memengaruhi pikiran pembaca dengan topik yang membuat mereka merasa terinspirasi. Bagi penulis, ini tidak semata-mata persoalan tingkat penjualan tetapi mengubah cara berfikir. Penulis memiliki tanggung jawab moral bagaimana memberikan edukasi kepada masayarakat untuk menumbuhkan minat baca dan budaya literasi yang kuat. Jika budaya baca sudah terbentuk, hal ini akan berpengaruh terhadap tingkat penjualan buku.

Lombok Timur, 13 maret 2023

Sabtu, 11 Maret 2023

Monitoring dan Evaluasi Progress Program Sekolah Penggerak


Sumber dokumen sekolah

Monitoring dan evaluasi (monev) merupakan salah satu tahapan penyelenggaraan program yang bertujuan mengamati perkembangan dan menilai kinerja organisasi, proyek, program, dan kebijakan yang umumnya dilakukan oleh pemerintah, organisasi internasional, LSM, kelompok masyarakat sipil, dan organisasi lainnya.

Program sekolah penggerak (PSP) merupakan sebuah kegiatan yang juga tidak dapat dilepaskan dari kegiatan monitoring dan evaluasi. Tahun ini, pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan secara serentak di semua sekolah yang menjalankan program sekolah penggerak di kabupaten Lombok Timur untuk angkatan I.

Di SD Negeri 1 Embung Kandong, monev dilaksanakan pada hari Selasa, 08 Maret 2023. Kegiatan monev yang dilakukan Balai Guru Penggerak (BPG) NTB. Kegiatan monev dilakukan dengan metode wawancara yang melibatkan Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Guru kelas dan Guru mata pelajaran yang tergabung dalam komite pembelajaran.

Wawancara itu bertujuan untuk menggali informasi beberapa aspek yang berhubungan dengan program sekolah penggerak yang sudah dilaksanakan pada satuan pendidikan. Secara umum, aspek itu menyangkut hal hal sebagai berikut.

Hasil belajar

Aspek hasil belajar merupakan isu utama  sasaran monitoring dan evaluasi. Hasil belajar itu mencakup analisis laporan hasil belajar (rapor) peserta didik tahun sebelumnya.

Secara umum, berdasarkan hasil dialog, guru di sekolah sudah melakukan analisis hasil belajar atau rapor tahun sebelumnya untuk menyusun rencana pembelajaran tahun berikutnya. Laporan hasil belajar dapat ditempatkan sebagai parameter capaian kompetensi siswa.

Rapor yang memuat nilai mata pelajaran menjadi salah satu basis yang digunakan guru untuk menyusun rencana dalam menetapkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, materi yang tepat, rencana strategi yang sesuai, sampai asesmen yang akan digunakan.

Asesmen juga merupakan bagian dari isu hasil belajar  yang menjadi sasaran monitoring dan evaluasi. Asesmen tersebut menyangkut instrumen yang digunakan seperti, bentuk tes (tertulis, lisan, keterampilan berupa produk dan praktek) setrta observasi.

Di SD Negeri 1 Embung Kandong sendiri instrumen asesmen menggunakan bentuk tes yang cukup bervariasi berupa tes tertulis, keterampilan siswa, serta dilakukan melalui observasi atau pengamatan oleh guru.

Dalam asesmen, media yang digunakan mencakup dua jenis, yaitu media berbasis digital melalui penggunaan google form dan kahoot serta media berbasis kertas. Penggunaan media digital dilakukan pada penilaian tengah semester dan penilaian akhir semester atau penilaian akhir tahun.

Dalam pelaksanaan asesmen berbasis digital, sekolah melakukan sosialisasi kepada orang tua tentang penggunaan smartphone untuk menghindari kesalahpahaman akibat asumsi yang berkembang tentang polemik penggunaan gawai dalam kehidupan sehari-hari yang kerap menimbulkan stigma negatif. Mengingat perangkat yang dimiliki sekolah tidak cukup untuk melakukan asesmen secara digital, siswa dengan persetujuan orang tua ditugaskan membawa smartphone saat penilaian berlangsung.

Isu lain dalam wawancara adalah proses penggalian informasi tentang faktor pendukung proses pembelajaran yang mencakup latar belakang keluarga, motivasi, minat, sarana dan prasarana belajar, serta aspek lain sesuai kebutuhan peserta didik/sekolah.

Sejauh ini sekolah memang belum melakukan penggalian informasi secara prosedural atau tahapan formal sebagaimana standar yang diharapkan. Akan tetapi, guru sudah melakukan penggalian informasi melalui diskusi dan obrolan antar sesama guru tentang kondisi dan latar belakang keluarga siswa. Guru yang secara kebetulan menjadi bagian dari masyarakat setempat sedikit banyak tahu tentang latar belakang kehidupan keluarga siswa yang menyangkut pekerjaan orang tua, kondisi ekonomi keluarga, kebiasaan sehari-hari siswa, dan informasi lain yang diperlukan.

Asesmen awal (diagnostik) pembelajaran saat ini menjadi salah satu tuntutan yang harus dipenuhi. Hal ini penting untuk mengukur sejauh mana pemahaman  dan penguasaan siswa terhadap sebuah materi yang akan dipelajari dalam sebuah kegiatan pembelajaran.

Sumber Lingkungan Belajar 

Sumber lingkungan belajar merupakan isu yang juga menjadi fokus monitoring dan evaluasi program sekolah penggerak. Sumber lingkungan belajar itu terkait dengan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Pembelajaran memang tidak dapat dilepaskan dari lingkungan sehari-hari siswa. Belajar dari lingkungan dipercaya dapat memberikan dampak yang lebih bermakna. 

Hasil diskusi dalam kegiatan monev menunjukkan bahwa pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar telah dilakukan. Sejumlah materi pembelajaran yang berhubungan dengan lingkungan sehari-hari siswa tentu menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar. Sebagai gambaran pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan selengkapnya dapat dibaca di sini.

Keterlibatan orang tua dalam proses belajar adalah bagian dari diskusi pada aspek sumber lingkungan belajar. Latar belakang pendidikan orang tua relatif rendah menyebabkan mereka keterlibatan itu tidak dapat secara langsung dalam proses pembelajaran. orang tua berarti kolaborasi antara sekolah dan orang tua dalam proses pembelajaran. Di SD Negeri 1 Embung Kandong keterlibatan orang tua secara langsung dalam proses pembelajaran. Akan tetapi, secara berkala sekolah melakukan pertemuan dengan orang tua dan meminta umpan balik tentang program sekolah.

Pemanfaatan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar sejauh ini hanya menggunakan lingkungan biotik da abiotik halaman sekolah sesuai dengan kebutuhan materi pelajaran. Sedangkan fasilitas perpustakaan dan laboratorium sekolah belum ada sehingga sumber belajar tekstual atau buku bacaan disimpan pada ruang kantor dan pojok baca pada ruang kelas.

Penataan sumber belajar khususnya di dalam kelas tidak lepas dari keterlibatan siswa. Hal ini penting untuk menumbuhkan sikap partisipatif dan tanggungjawab siswa. Di samping itu, keterlibatan siswa juga memungkinkan mereka menciptakan kenyamanan sendiri dalam mengakses sumber belajarnya.

Pembelajaran

Pembelajaran merupakan aspek utama yang menjadi sasaran monev.

Berdasarkan hasil diskusi, proses pembelajaran secara umum telah  dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan. Hal ini tercermin pada rumusan tujuan yang disusun dalam perencanaan pembelajaran.

Pembelajaran juga mendukung perkembangan dan kompetensi siswa. Hanya saja belum maksimal.

Refleksi dan Pengimbasan

Refleksi merupakan bagian penting dari proses pembelajaran. Refleksi akan memungkinkan seseorang mengenali pemahaman dirinya tentang materi yang telah dipelajari.

Dalam proses pembelajaran, guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan refleksi. Tidak saja siswa tetapi juga guru. 

Refleksi yang dilakukan guru dilakukan secara mandiri maupun melalui komunitas belajar.

Tahapan perencanaan merupakan bagian penting dari aktivitas pendidikan. Oleh karena itu, penting untuk melakukan analisis masalah untuk menentukan kebutuhan yang harus dipenuhi.

Rapor pendidikan sebagai dasar perencanaan tentu juga tidak dapat diabaikan. Rapor pendidikan merupakan data utama yang dapat dijadikan rujukan dalam perencanaan.

Pengimbasan kurikulum merdeka telah dilakukan sekolah melalui KKG walaupun upaya ini belum maksimal.

Embung Kandong, 10 Maret 2023


Rabu, 08 Maret 2023

Menerbitkan Buku pada Penerbit Indie (Pertemuan ke-23)


Judul                           : Menerbitkan Buku pada Penerbit Indi
Resume ke                   : 23
Gelombang                  : 28
Tanggal                       : 01 Maret 2023
Tema                          : Menerbitkan Buku dengan Mudah pada Penerbit Indi 
Narasumber               : Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd
Moderator                  : Nur Dwi Yanti, S.Pd

Proses puncak dari menulis untuk menghasilkan sebuah buku adalah menerbitkan buku. Ini merupakan klimaks dari sebuah proses panjang dan melelahkan. Saya yakin di sinilah puncak kepuasan seorang penulis. Apalagi jika bukunya menjadi sebuab karya best seller, karya yang memiliki banyak peminat.

Menerbitkan buku merupakan salah satu materi belajar menulis dalam pertemuan ke-23 KBMN. 

Bagi penulis pemula menghasilkan karya sebuah buku memerlukan kerja keras dan semangat. Untuk memasukkan atau menawarkan penerbitan kepada penerbit besar jelas sangatlah sulit. Penulis pemula harus bersaing dengan penulis besar dan ternama. Penerbit besar disebut juga penerbir mayor.

Namun demikian kini ada solusi. Penulis pemula dapat menerbitkan buku pada penerbit indie atau independen. Ini dapat menjadi pilihan yang menarik jika para sahabat ingin mengontrol proses penerbitan dan distribusi buku secara mandiri.

Sebelum munculnya penerbit indie, penerbit yang ada hanya penerbit mayor seperti Gramedia, Grasindo, Erlangga, Elex media, Andi, dan beberapa penerbit lainnya.

Cara kerja penerbit mayor dimulai dengan melakukan seleksi naskah. Hal ini dilakukan agar naskah yang akan diterbitkan benar-benar berkualitas. Oleh karena itu, naskah yang dikirim kepada penerbit mayor tidak serta merta diterima. Penerbit harus memperhitungkan untung rugi karena memiliki orientasi bisnis. Penerbit mayor harus memperhitangkan pasar

Seleksi naskah pada pnerbit mayor sangat ketat dan kompetitif. Tahap ini merupakan tantangan besar bagi seorang penulis agar bisa menembus penerbit mayor. Penulis harus berupaya membuat naskah terbaiknya dan mengirimnya ke beberapa penerbit sam[ai bisa diterima. Persaingan yang ketat itu akan menghadapkan penulis pada fakta bahwa penolakan akan menjadi pengalaman sehari-hari. Andaipun naskah diterima, proses penerbitan akan memakan waktu yang lama.

Dewasa ini muncul penerbit penerbit indie yang dapat mengakomodir dan menampung karya tulis para penulis pemula. Naskah yang dikirim kepada penerbit indie pasti diterima dan dterbitkan. Di samping itu, penerbitan lebih cepat dan mudah. Biaya penerbitan bervariasi dan sangat tergantung ketentuan dan fasilitas penerbitan. Penerbitan atau cetak ulang dan ongkir ditanggung penulis. Dalam hal pemasaran, penulis menentukan sendiri harga buku dan memasarkan buku secara mandiri.

Jika proses penerbitan pada penerbit mayor mencapai tahunan penerbit indie dapat menerbitkan buku dalam hitungan bulanan. Ini tentu bukan berarti penerbit indie itu lebih baik dari penrebit mayor. Kedua jenis penerbit itu memiliki kelebihan dan kekurangan. 

Bagi penulis pemula yang baru pertama kali akan menerbitkan buku, bisa dicoba mengawali di penerbit indie. Jika bukunya cepat terbit akan menjaga semangat menulis. Penerbit Indie dapat dianggap sebagai wadah pembangun semangat dan konsistensi dalam menulis.

Untuk masuk ke penerbit mayor penulis harus terus meningkatkan kemampuannya, mengembangkan keterampilannya, atau melakukan upgrade atas keterampilan menulisnya. 

Bagi penulis pemula  tentu penerbit indie menjadi solusi untuk bisa mewujudkan impian memiliki buku karya sendiri. Memang  kalau di penerbit indie, kita perlu keluar biaya-biaya untuk mendapat fasilitas  penerbitan, atau jika ingin cetak ulang.

Tapi itu memang konsekuensi dari penerbitan tanpa seleksi, sehingga biaya penerbitan menjadi tanggung jawab penulis untuk mendapat fasilitas penerbitan yang memuaskan.

Dalam proses penerbitan melalui penerbit indie kerap ditemukan sejumlah kasus yang menjadi hambatan penulis pemula. Salah satunyabiaya yang mahal sehingga harus mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk menerbitkan buku. Ada juga penerbit yang menawarkan biaya murah atau mungkin tetapi dalam proses selanjutnya menjadi mahal.

Kasus lainnya penulis tidak memiliki kejelasan tentang proses penerbitan naskahnya walaupun telah dikirimkan berbulan-bulan. Beberapa penerbit kerap melakukan perubahan ketentuan dan tidak sesuai dengan perjanijian awal. Masih banyak lagi kendala yang dihadapi penulis pemula dalam menerbitkan hasil karyanya.

Sebagai tips, berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan penerbit indie

  • Biaya penerbitan
  • Fasilitas penerbitan yang di dapat penulis
  • Batas maksimal jumlah halaman
  • Ketentuan dan Biaya cetak ulang
  • Apakah dapat Master PDF
  • Jumlah buku yang didapat penulis


Menulis Buku Mayor (Pertemuan ke 26)

 


Judul             : Menjadi Penulis Buku Mayor 
Resume ke     : 26
Gelombang     : 28
Tanggal         : 08 Maret 2023
Tema             : Cara Mennerbitkan Buku Mayor
Narasumber     : Joko Irawan Mumpuni
Moderator     : Raliyanti

Penerbit Mayor adalah penerbit buku yang memiliki produktivitas dalam skala besar, memiliki nama besar, dan modal besar. Buku hasil terbitan penerbit mayor kerap termasuk dalam buku-buku berkualitas. Untuk itu, proses penerbitan buku pada penerbit mayor mengalami proses yang cukup panjang karena melalui seleksi yang cuku rumit dan ketat. Hal ini bisa dipahami karena seluruh rangkaian penerbitan sampai penjualan dilakukan oleh penerbit sendiri.

Sebuah perusahaan dapat menjadi penerbit mayor mengalami perjalanan dan upaya yang panjang. Untuk mendapatkan kriteria penerbit mayor yang tidak mungkin dpt diraih dalam waktu singkat, bisa sampai puluhan tahun.

Setiap penulis mempunyai impian kalau bukunya bisa diterbitkan oleh penerbit mayor. Di Indoensia sendiri jumlah penerbit buku mayor tidak banyak. Syarat menjadi penerbit mayor salah satunya adalah harus sudah memiliki judul terbitan buku puluhan ribu judul dan tiap tahunnya harus menerbitkan ratusan judul secara konsiaten.

Perusahaan penerbitan merupakan Industri kreatif. Di dalamnya terdapat komponen-komponen yang menjalin kolaborasi. Komponen itu adalah insan-insan kreatif, yang terdiri dari penulis, editor, layouter, ilustrator dan desain grafis.

Komponen-komponen itu adalah bagian dari industri kreatif penerbitan cetak. Saat ini dan masa-masa mendatang komponen atau pelaku itu akan bertambah ke arah pelaku atau komponen bidang lain. Mereka akan bergabung bergabung seturut dengan perkembangan dunia penerbitan yang kini sudah mengarah pada Publisher 5,0. yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya-karya kreatif.

Jenis dan Pengelompokan Buku

Buku teks perguruan tinggi dikotomi atas buku eksak dan non eksak. Dalam dunia pustaka. jenis-jenis buku diklasifikasi dengan gambar grafis yang mirip sirip ikan seperti berikut ini.


Dua kategori besar jenis buku adalah ada kelompok

1) Buku teks yang umumnya dipergunakan sebagai buku sekolah atau kampus, dikenal dengan buku pelajaran untuk sekolah dan buku erguruan tinggi untuk kampus, dan 

2) Buku non teks atau buku-buku populer, bacaan umum yang dikelompokkan menjadi buku Fiski dan Non Fiksi. 

Grafik pengelompokan buku dapat dilihat pada ilustrasi berikut ini

Grafik penglompokan buku secara umum

grafik pengelompokan buku non teks

Gambaran pengelompokan buku di atas dapat menjadi acuan penulis untuk membuat atau menulis buku sesuai dengan minat dan kecenderungan masing-masing.

Dasar Penerbitan Buku

Di samping klasifikasi di atas dasar penerbitan dan penulisan buku juga dapat disandarkan pada hal-hal sebagai berikut.

1. Seberapa sering orang (Indonesia) membeli buku. menurut survey sekitar 17% membeli buku sekali setiap minggu, 4% sekali dalam 2 minggu, 23% sekali dalam sebulan, dan 56% sekali dalam setahun.

2) Alasan masyarakat membeli buku didasarkan pada opini dan motivasi atau alasan konsumen
  • Berdasarkan opini, 57% orang membeli buku karena murah, 27 % karena masuk akal, 10% karena harganya sedikit tinggi, dan 6% karena harganya terlalu mahal.
  • Berdasarkan motivasi/alasan

3. Jumlah orang membeli buku dalam satu tahun dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin dan tempat membeli. Berdasarkan jenis kelamin, pembeli buku wanita sekitar 65% wanita dan 61 pria. Sedangkan berdasarkan tempat membeli terdiri dari 47% membeli di toko, 31 di perpustakaan, 12% dari teman, dan sisanya 10% tidak membaca.

4) Berdasarkan jenis buku, yaitu, thriler 33%, sci-fi dan fantasi 31%, sejarah 29%, buku romansa 25%, buku petualangan 22%, buku klasik 18%, kriminal 14%, buku tentang modernitas 13%, dan puisi 12%

5) Berdasarkan jenis tulisan yang paling diminati kalangan pembaca, yaitu, 75% fiksi, 41% non fiksi, bisni, 33%, sains populer 31%, literatur hobi 24%, serta literatur sains dan texbook 22%

Posisi penulis dalam Menulis Buku

Seorang penulis yang ingin menerbitkan buku pada penerbit mayor dapat melakukan refleksi dengan menggunakan ilustrasi gambar di bawah ini. Hasil refleksi itu akan membuat seorang penulis memahami pada posisi mana yang bersangkutan berpijak.

Ilustrasi berikut penulis dapat membantu penulis melakukan refleksi. Jika membaca dimulai dari bawah maka posisi penulis akan menjadi seperti berikut ini.

  1. Saya tidak ingin melakukannya;
  2. Saya tidak dapat melakukanny;, 
  3. Saya mau melakukan;
  4. Bagaimana saya melakukan;
  5. Saya akan mencoba;
  6. Saya dapat melakukannya;
  7. Saya akan melakukannya; atau, 
  8. Ya saya melakukan itu.

Industri buku

Penerbitan merupakan sebuah sistem, sebuah aktivitas bisnis yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling berkaitan satu sama lain. Penerbitan ibarat sebuah individu organik, yang dilengkapi dengan organ atau alat-alat tubuh yang saling melengkapi. 

Jika membaca skema indistri buku di bawah ini, penerbit merupakan pusat insdustri. Dalam proses penerbitan banyak komponen dan sub komponen yang terlibat. Komponen itu terdiri dari pengarang atau penulis, pencetaksumber modal, seniman, penerjemah, eksportir, ekspedisi, dan lain sebagainya.

DAlam skema yang lebih sederhana, ekosistem penerbitan itu terdiri dari 4 komponen, yaitu: penulis, penerbit, pemyalur, dan pembaca (konsumen). ke empat komponen itu saling membutuhkan dan salah satunya tidak dapat dilepaskan dari sistem penerbitan itu sendiri.


Budaya literasi masyarakat

Bisnis penerbitan juga harus mempertimbangkan tingkat  dan budaya literasi masyarakat. Dalam hal tingkat literasi, bangsa ini sampai saat ini masih banyak dikeluhkan banyak pihak akibat rendahnya tingkat litersai dibanding negara lain sekawasan. hal inilah yang menjadi salah satu faktor terbesar dunia penerbitan. Bagaimanapun kualitas dan kuantitas buku yang diproduksi jika kecenderungan literasi masayarakat rendah, industri penerbitan tidak akan dapat bertahan lama.

Secara umum ada tiga hal yang menghambat pertumbuhan industri penerbitan/literasi.

  1. Minat baca, meliputi, budaya baca, kurangnya, bahan bacaan, dan kualitas bacaan
  2. Minat Tulis, meliputi, budaya menulis, ketidak tahuan prosedur menulis, dan asumsi yang masih keliru tentnag dunia kepenulisan dan penerbitan
  3. Apresiasi hak cipta, yang ditandai dengan, pembajakan, duplikasi nonlegal,, perangkat hukum terhadap pelanggaran hak cipta. 

Proses Penerbitan

Proses penerbitan buku pada penerbit mayor cukup rumit. Bermula dari proses penulisan oleh penulis. Penulis membuat naskah dan mengirinkam kepada penerbit dalam bentuk softcopy. Penerbit kemudian melakukan penilaian naskah. Pada tahap ini penulis akan menghdapi dua kemungkinan, diterima atau ditolak. Jika ditolak naskah akan dikembalikan tetapi jika diterima, penerbit akan menyampaikan surat pemberitahuan. 


Naskah dalam softcopy yang diterima penerbit kemudian mengalami proses editing. Setelah mengalami editing, buku dilenkapi dengan setting dan design cover. Tahapan berikutnya adalah proses proofreading yang dilanjutkan dengan koreksi. Koreksi buku ada dua tahap, yaitu koreksi komputer dan koreksi manual.

Setelah proses koreksi rampung, buku mengalami cetak film (cetak isi dan cover). Buku kemudian dijilid. Proses paling akhir dari penerbitan adalah wrapping (pembungkusan atau pengepakan). Buku tinggal didistribusikan.

Tips Memilih Penerbit

Dalam memilih penerbit, penulis harus selektif. Sebagai acuan kriteria penerbit yang dapat dipertanggungjawabkan adalah sebagai berikut.

  1. Memiliki visi dan misi yang jelas
  2. memiliki bussines core lini produk tertentu
  3. Memiliki pengalaman penerbit
  4. Modal besar dan memiliki percetakan sendiri
  5. berani berspekulasi dengan menentukan jumlah cetakan
  6. jujur dalam membayar royalti.
Sebagai  perbandingan, penerbit yang harus diwaspadai adalah sebagai berikut
  1. Hanya bertindak sebagai borker naskah
  2. Alamat penerbit tidak jelas
  3. Tidak ada dokumen perjanjian penerbitan yang baik
  4. Tidak memiliki jaringan pemasaran dan distribusi sendiri
  5. Tidak memiliki percetakan sndiri
  6. Persentase royalti tidak wajar
  7. laporan keuangan tidak jelas.

Dengan berhasil menerbitkan buku pada penerbit mayor, penulis akan memperoleh beberapa keuntungan berupa, kepuasan, reputasi sebagai penulis akan lebih baik, karis kepenulisan dan (mungkin juga) karir lain akan lebih luas. Tidak saja sebagai penulis, yang bersangkutan sangat mungkin mendapat undangan sebagai pembicara. Keuntungan lainnya adalah finansial yang berasal dari royalti perusahaan.

Naskah yang Diterbitkan

Pertanyaan besar acapkali timbul adalah tentang kriteria naskah buku yang dapat diterima oleh penerbit. Hal ini dapat dipahami mengingat bahwa tidak semua naskah dapat diterima Sebagai contoh, Penerbit ANDI setiap bulan menerima naskah masuk bisa sampai 500 nasakah. Namun yang diterima untuk diterbitkan hanya 50 Judul saja. 

Sistem penilaian naskah pada penerbit secara umum yaitu, 1) Editorial dengan bobot 10%, peluang potensi pasar 50-100%, keilmuan, bobot 30%, dan reputasi penulis 10-100%.

Disamping penilaian di atas, penerbit juga melakukan pengelompokan naskah berdasarkan popularitas tema dan penulis. Pengelompokan itu terdiri dari, 1) tema tak populer penulis populer, 2) tema tak populer penulis tak poluler, 3) tema populer penulis tak populer, dan 4) tema populer penulis populer.

Untuk mengetahui topik populer yang sedang berkembang dalam kurun awaktu tertentu, penulis dapat memanfaatkan google trend. Sekarang ini bahkan penulis dapat memanfaatkan produk OpenAi yang tengah menjadi polemik global. Produk itu adalah chatgpt. Kecerdasan buatan itu dapat membantu penulis untuk menemukan ide menulis bahkan membantu membuat tulisan.

Kelompok naskah paling berpotensi memiliki pangsa pasar yang luas adalah kelompok terakhir tema populer penulis populer. Namun demikin, bukan berarti bahwa penulis tidak populer tidak memiliki kesempatan untu menerbitkan buku pada penerbit mayor. Salah satu cara yang ditempuh adalah penulis dan berkolaborasi dengan penulis populer untuk menulis sebuah buku. Contohnya, sejumlah penulis alumni KBMN PGRI berhasil menerbitkan karyanya pada penerbit Andi karena di dalamnya ada nama atau ketrelibatn penulis ternama, Prof. Eko Indrajit.

Apa yang dilakukan penerbit Andi di atas membuktikan bahwa reputasi penulis sangat berpengaruh terhadap keberhasilan penerbitan. Popularitas penulis menempati posisi yang hampir utama dalam keberhasilan bisnis.

Dalam mencetak jumlah buku penerbit menggunakan 4 kwadran sebagai dasar pertimbangan, yaitu, 1) market sempit dan lifecycle panjang, 2). Market lebar lifecycle panjang, 3)Market sempit lifecycle pendek, dan masrket lebar dan lifecycle pendek. 

Penerbit akan sangat berhati hati jika ada buku-buku yang bertema memiliki pasar sempit dan lifecycle pendek, namun penerbit akan senang dengan tema buku yang memiliki lifecycle panjang dan market lebar.

Sebagai komponen utama yang terlibat dalam bisnis penerbitan, penulis terdiri dari bebarapa tipe. 

Pertama, Penulis berfikir idealis. Penulis tipe ini tidak memperhatikan kebutuhan psar, tidak suka campur tangan pihak lain, imbalan finansial tidak begitu diutamakan, dan kesempurnaan sebuah karya  lebih penting tinimbang produktivitas.

Ke dua, penulis berfikir industrialis. Tipe penulis ini sangat memperhatikan kebutuhan pasar, terbuka dan lapang dada terhadap intervensi pihak lain, imbalan finasial menjadi tujuan pokok, dan kadang-kadang kesemprunaan karya tidak lebih penting daripada produktivitas.

Ke tiga, Penulis bertfikir idealis-industrialis. Ciri penulis tipe ini yaitu, tetap memperhatikan kebutuhan psar namun berani mengambil sikap yang berbed dengan kebanyakan penulis, memiliki keterbukaan terhadap pihak lain tetapi tetap berpendirian kokoh, imbalan finasial masih dianggap penting tetapi kualitas ,enjadi lebih utama, dan memperhatikan keseimbangan antara kesempurnaan karya dan produktivitas


Ke empat, Penulis tidak idealis dan tidak industrialis. Tipe ini mungkin asal menulis. Menghasilkan tulisan merupakan orienasi hidupnya. Perkara tulisan itu berkualitas atau laku di pasaran bukan persoalan. Penulis ini bisa produktif tetapi melepaskan diri dari sikap idealis dan indsutrialis.

Buku terbitan juga dapat diklasifikasi berdasarkan kuantitas konsumen dan penulis, yaitu;
  • Advence, jumlah konsumen sdikit dan jumlah penulis juga sedikit
  • Internediate, jumlah konsumen sedang/menengah dan jumlah penulis sedang dan menengah
  • Beginner, jumlah konsumen besar dan jumlah penulis juga besar
Lombok Timur, 08 Maret 2023

Senin, 06 Maret 2023

Point Buku pada Kenaikan Pangkat PNS (Pertemuan ke 25)


Judul : Point Buku pada Kenaikan Pangkat PNS
Resume ke : 25
Gelombang : 28
Tanggal : 06 Maret 2023
Tema : Naik Pangkat dengan Buku
Narasumber : Dr. Imron Rosidi, M.Pd
Moderator : Yandi Novita Sari, S.Pd

Dalam kenaikan pangkat PNS atau ASN, berdasarkan Permenpak rb 16 tahun 2009, dapat menggunakan karya tulis atau buku untuk kenaikan pangkat. Salat satu Untuk itu penting bagi para guru PNS, khususnya, memahami jenis atau bentuk karya yang dapat dijadikan persyaratan kenaikan pangkat.

Secara umum ada dua bentuk persyaratan karya guru yang dapat diajukan sebagai persyaratan kenaikan pangkat.

Pertama, Publikasi Ilmiah Publikasi ilmiah dapat dimaknai sebagai upaya untuk menyebarluaskan suatu karya pemikiranatau gagasan seseorang atau sekelompok orang dalam bentuk ulasan ilmiah dan laporan penelitian baik yang sederhana seperti Penelitian Tindakan Kelas dan juga penelitian yang lebih kompleks, makalah, buku atau artikel. 

Publikasi ilmuah merupakan persyaratan kenaikan pangkat yang bisa berbentuk buku di bidang pendidikan, buku terjemahan, buku hasil mengubah dari laporan penelitian, misalnya, PTK atau PTS. Bagaimana mengubah laporan penelitian menjadi buku sudah dibahas dalam pertemuan sebelumnya. 

Untuk lebih jelasnya, bentuk publikasi ilmiah adalah sebagai berikut.

  • Presentasi di forum ilmiah
  • Laporan hasil penelitian (PTK)
  • Tinjauan ilmiah
  • Tulisan ilmiah populer
  • Artikel ilmiah
  • Buku pelajaran
  • Modul/diktat
  • Buku dalam bidang pendidikan
  • Karya terjemahan
  • Buku pedoman guru

Buku yang tergolong dalam buku publikasi ilmiah dapat dalam bentuk sebagai berikut.

  1. Buku hasil penelitian yang dapat berasal dari laporan penelitian yang diubah menjadi sebuah buku
  2. Buku pelajaran atau buku teks yang ber-ISBN Lengkap
  3. Buku pengayaan
  4. Modul/Diktat
  5. Buku Pendidikan
  6. Karya Terjemaha
  7. Buku Pedoman guru

Ke dua, Karya Inovatif, merupakan karya hasil pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni yang bermanfaat bagi pendidikan dan/atau masyarakat. Karya inovatif juga dapat berbentu buku.

Dalam hal buku sebagai karya inovatif, masih terdapat pemahaman yang keliru bahwa pengajuan karya berupa buku antologi. Untuk jenis tulisan keroyokan seperti ini tidak dapat dinilai. Berikut ini adalah bentuk buku karya inovatif yang dapat dijadikan bahan kenaikan pangkat.

  • Buku Kumpulan Puisi yang dapat dinilai minimal memuat 20 puisi
  • Buku Kumpulan Cerpen yang dapat dinilai minimal 5 cerpen 
  • Buku Novel dengan ketentuan satu novel katagori sederhana dan dua novel katagori kompleks.

Di samping buku, karya inovatif juga dapat berupa hasil karya teknologi aplikatif atau terapan yang meliputi :

  • Menemukan teknologi tepat guna
  • Pembuat/memodifikasi alat pelajaran/peraga/praktikum
  • Mengikuti pengembangan penyusunan standar, pedoman, soal, dan sejenisnaya pada tingkat nasional
  • Menemukan/ menciptakan  karya seni.

ANGKA KREDIT BUKU

Nilai angka kredit buku memililki standar nilai yang berbeda-beda. Nilai angka kredit didasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan sebagai berikut.

Pertama, Buku hasil penelitian berupa buku yang diterbitkan ber-ISBN dan diedarkan secara nasional atau ada pengakuan dari BSNP  memilki angka kredit 4. 

Ke dua, Buku teks pelajaran yang berisi buku pengetahuan untuk bidang ilmu atau mata pelajaran tertentu dan diperuntukkan bagi peserta didik pada suatu jenjang pendidikan tertentu sesuai dengan ketentuan Badan Standar Nasional Pendidikan memiliki angka kredit 6, Buku pelajaran ber-ISBN memuliki angka kredit 3. Sedangkan buku pelajaran yang tidak ber-ISBN hanya memiliki angka kredit 1.

MODUL DAN DIKTAT

Modul merupakan karya tulis yang disusun guru dengan tujuan agar siswa dapat belajar sendiri. Sedangkan Diklat bertujuan mempermudah/memperkaya materi matapelajaran/ bidang studi yang disampaikan olehguru 

Secara umum modul dan diklat dibuat minimal disusun setiap semester atau dapat juga disusun setiap tahun. Modul dan diktat memiliki angka kredit yang didasarkan pada jangkauan pemanfatannya.

  • Penggunaan pada tingkat provinsi memiliki angka kredit 1,5
  • Penggunaan di tingkat kota/kabupaten memiliki angka kredit 1
  • Penggunaan pada tingkat sekolah memiliki angka kredit 0,5

Sebagai catatan, modul untuk bahan ajar kurikulum merdeka dan P5 tidak bisa dihitung karena tidak sesuai dengan sistematika buku 4

BUKU BIDANG PENDIDIKAN

Buku dalam Bidang Pendidikan merupakan buku yang berisi pengetahuan terkait dengan bidang kependidikan. Ketenteuan angka kredit buku bidang pendidikan adalah sebagai berikut

  • Buku yang dicetak dan diterbitkan ber-ISBN angka kreditnya 3
  • Buku yang dicetak dan diterbitkan tetapi belum ber-ISBN angka kreditnya 1,5

KARYA TERJEMAHAN

Karya terjemahan adalah tulisan yang dihasilkan dari penerjemahan buku pelajaran atau buku dalam bidang pendidikan. Terjemahan itu dapat dari bahasa asing atau bahasa daerah ke dalam Bahasa Indonesia. Bisa juga terjemahan itu dari Bahasa Indonesia yang ditranslit ke dalam bahasa asing atau bahasa daerah yang dimanfaatkan untuk menunjang proses pembelajaran. Ini angka kreditnya 1.

BUKU PEDOMAN GURU

Buku Pedoman Guru dapat diartikan sebagai buku tulisan guru yang berisi rencana kerja tahunan guru yang disajikan dalam bentuk makalah, diketik dan dijilid. Pengajuan buku pedoman guru untuk kenaikan pangkat maksimal 1 buah untuk setiap pengajuan. Angka kredit buku pedoman guru yaitu 1

Sebagai acuan berikut ini merupakan sistematika penyusunan buku pedoman guru


BAB  I       PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .
B. Tujuan 
C. Manfaat
D. Target-target Capaian 

BAB II    RINCIAN RENCANA KERJA
A. Rencana Kerja 
1. Kompetensi Pedagogik 
2. Kompetensi Kepribadian 
3. Kompetensi Profesional 
4. Kompetensi Sosial 
5. Rincian Kegiatan di Tahun (yang bersangkutan)
BAB  III  PENUTUP
Ringkasan Rencan Kegiatan
Ringkasan Rencana Target       

BUKU KARYA INOVATIF

Buku karya inovatif memilki ketentuan sebagai berikut.

  • Satu buah buku novel, naskah drama/film, atau buku cerita bergambar (komik) yang diterbitkan,dan ber-ISBN.
  • Buku kumpulan cerpen minimal 5 cerpen atau buku kumpulan puisi minimal 20 puisi diterbitkan, dan ber-ISBN.
  • Satuan kliping minimal 5 cerpen atau kliping minimal 20 puisi yang dimuat di media masa yang ber-ISSN.
  • Nilai angka kredit untuk cerpen dengan 20  sd 39 judul nilai 2 dan lebih dari 40 nilai 4

Bagaimana Mengubah Laporan Penelitian menjadi buku ber-ISBN? Materi ini telah dibahas panjang lebar dalam pertemuan sebelumnya.

Lombok Timur, 06 Maret 2023

Minggu, 05 Maret 2023

Catatan hasil Rapat K3S Terara (Senin, 06 Maret 2023)




Rapat K3S, 06 Maret 2022

Hari, tanggal     : Senin, 06 Maret 2023
Pukul             : 09.30 wita
Peserta     :
  1. Kepala Unit Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ke. terara
  2. Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab.  Lombok Timur
  3. Kepala sekolah SD/SMP se-Kecamatan Terara
Host : H. Awal Sekartono

Susunan upacara

  1. Pembukaan
  2. Penyampaian Materi Rapat
  3. Sambutan-sambutan
  4. Tanya jawab
  5. Diskusi
  6. Penutup
  7. Notula Rapat

Rapat yang seharusnya dimulai pukul 09.30 wita, karena satu dan lain hal, ditunda sampai pukul 09.45 atas permintaan Kanit UPT Dikbud Kecamatan Terara. Pembukaan dimulai dengan pembacaan basmalah oleh Host. Penyampaian materi rapat tentang kebijakan pendidikan di kabupaten Lombok Timur oleh Kabid Pembinaan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur (Macet karena faktor signal)

Kepala UPT Dkbud Kecamatan Terara

Kepala UPT Dikbud Kecamatan Terara mengambil alih pelaksanaan rapat karena kendala teknis yang dialami Kabid Pembinaan SD. pelaksanaan rapat virtual sebagai wujud ppenggunaan teknologi digital sangat diapresiasi. Ini dapat dilakukan dalam rangka efektivitas dalam banyak aspek.

Dalam kesemepatan ini, Kepala UPT juga menyampaikan bawa data dalam dapodik harus tuntas tanggal 31 Maret 2023. Hal ini penting agar perencanaan pada tingkat pusat dan daerah dapat disusun secara akurat

Salah satu tugas yang belum rampuang sampai limit waktu dekat adalah penyusunan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Untuk itu, kepala sekolah agar segera menyelesaikannya dan segera disampaikan kepada BKPSDM Kabupaten Lombok Timur.

Dalam pembiayaan kegiatan sebaiknya adalah biaya pendaftaran kegiatan kolektif, misalnya, lomba. Setiap kegiatan yang dilaksankan oleh lembaga harus memiliki rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Timur. Ini penting untuk memudahkan monitoring dan evaluasi kegiatan.

Penggunaan PMM agar supaya ditingkatkan. Kecamatan Terara sudah pada titik yang cukup baik dalam pemanfaatan PMM. Namun demikian perlu ditngkatkan.

Lalu Satraji, S.Pd (Pengawas)

Semua kegiatan sebaiknya disandarkan pada perencanaan, khususnya Perencanaan Berbasis Data (PBD). Sumber data yang dapat digunakan adalah Rapor Pendidikan dan sumber tambahan berdasarkan riset melalui wawancara, rapat, dan metode lain yang bersesuaian.

Perencanaan Berbasis Data merupakan upaya memperbaiki rapor pendidikan yang dituangkan melalui ARKAS atau Rencana Kerja Anggaran Sekolah.

Di masa mendatang, sebaiknya lebih diperbanyak lagi sehingga permasalahan yang muncul dapat didsikusikan secara cepat dalam rangka mencari solusi.

Lalu Jupriadi, S.Pd (Pengawas)

Secara administratif sekolah belum melakukan perencanaan secara efektif walapun sudah melakukan kegiatan yang penting untuk melakukan analisis 

Dalam rangka akreditasi sekolah, terdapat 56 item yang direkomendasikan untuk dilengkapi sebagai persyaratan penilaian.

Perubahan wilayah kepengawasan terdapat perubahan untuk agar pengawas tidak tumpang tindih dalam pelaksanaan pembinaan ke sekolah.

Ramli, S.Pd (Pengawas)

Penekenan kembali pada perbaikan rapor pendidikan melalui analisis dan refleksi terhadap penyebab dan akar masalah sehingga perlu adanya intervensi terhadap indikator yang bermasalah (perlu pembenahan)

H. Lalu Munajab, S.Pd (Pengawas)

Media apapun yang digunakan dalam rapat atau kegiatan lainnya sebaiknya peserta lebih fokus mengikuti kegiatan.

H. Awal Sekartono, S.Pd

dalam pelaksanaan harus melibatkan Kepala UPT sebagai penanggung jawab. Hal yang sama berlaku pada KKG. Dinas Pelaksanaan kegiatan kesiswaan menggunakan prosedur yang telah ditetapkan atau disepakati penyelenggara. Salah satu pembiayaan yang dapat dipilih adalah biaya pendaftaran.

Pembiayaan kegiatan workshop yang dilakukan di gugus sebaiknya dilengkapi sertifikat sebagai bentuk legalisasi kegiatan.

Diskusi

LaluSudirman, KS SD 1 Embung Raja

Sejauh ini kegiatan lain secara spesifik belum mendapatkan porsi yang serius seperti, Lomba mata pelajaran dan FLSN. Sangat berbeda dengan kegiatan O2SN. Padahal kegiatan ini juga penting.

Zainuddin Ahmad (Kepala SMP  1 Terara)

Juknis Penggunaan BOS belum dipahami secara maksimal. Hal ini ditunjukkan oleh banyaknya temuan hasil audit.

Jika dipahami dengan baik, penggunaan dana BOS itu sangat fleksibel. Di dalamnya ada 15 larangan penggunaan dana BOS. Setiap item memiliki fleksibilitas pembiayaan yang dapat dikembangkan.

Solusi yang ditawarkan adalah dengan menghadirkan auditor untuk menyamakan persepsi dalam penggunaan dana BOS. 

Kepala UPT Dikbud Kecamatan Terara

Penyelenggaran FLSN dan Olompiade mapel dilaksanakan pada bulan Mei 2023. juknis pelaksanaannya akan disampaikan menyusul. Kegiatan ini tetap dianggarkan dalam ARKAS. kelayakannya akan diverifikasi oleh Tim Managemen BOS Kabupaten Lombok timur.

Standar honor GTT dan PTT belum ada edaran formal tetapi sudah dilakukan rapat dikoordinasikan dengan pihak terkait.

Pelaskanaan kegiatan yang bersifat kolektif sebaiknya memperhatikan rekomendasi dari pihak terkait.

Lalu Jupriadi, S.Pd

Kebijakan daerah menjadi acuan dalam penggunaan dana BOS. 

Penggunaan Dana BOS seharusnya memperhatikan juknis yang diterbitkan kementerian Dikbudristek. Berdasarkan penjelasan dalam bimtek terlihat terlalu banyak larangan. Jika mengacu kepada prisnip felsibilitas, banyak komponen yang seharusnya dapat dibiayai dengan argumen tertentu. Misalnya, dengan kondisi imbalan honor guru GTT, pemberian transport seharusnya dapat digunakan sebagai salah satu unsur pembiayaan. (Zainuddin Akbar, kepala SMPN 1 Terara)

H. Iskandar, S.Pd

Dalam pengajuan akreditasi nasih terkendala sistem. Penyusunan ARKAS terjadi pembiayaan di luar perencanaan. Sebaiknya kegiatan kolektif di level kecamatan di susun lebih awal sehingga sekolah tidak terlalu banyak melalukan perubahan anggaran.

H. Awal Sekartono

Bukti kegiatan yang telah dilakukan K3S telah diselesaikan penyelanggara dalam hal ini, K3S. Bukti berupa kuitansi daftar hadir dan dokumen pendukung.

Kepala UPT Dikbud Kecamatan Terara

Beberapa sekolah belum masih mengalami permasalahan dalam pelaporan online. Hal ini sedang dit8ndaklanjuti oleh pihak terkait. Penyusunan ARKAS sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan awal. Jika ada perubahan dapat dibenahi dalam ARKAS perubahan.

Sumiati, S.Pd

Pembicara terakhir disampaikan oleh salah seorang Kepala sekolah. Perempuan cantik itu berharap agar perencanaan kegiatan di tingkat dearah dan kecamatan dapat disusun di awal tahun sehingga sekolah dapat menyesuaikan pembiayaan dalam ARKAS. Hal ini untuk meminimalisir frekuensi perubahan ARKAS.

Lombok Timur, 06 Februari, 2023

Jumat, 03 Maret 2023

Menulis Biografi (Pertemuan ke-24)


Judul             : Menulis Biografi
Resume ke     : 24
Gelombang     : 28
Tanggal         : 03 Maret 2023
Tema             : Hayo Membuat Buku Biografi
Narasumber     : Lely Suryani, S.Pd, SD
Moderator         : Muliadi, M.Pd

Biografi adalah sebuah tulisan berupa narasi atau cerita yang mengisahkan tentang perjalanan kehidupan seorang tokoh. Tokoh itu bisa merupakan sosok yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia.

Biografi merupakan sekumpulan informasi seseorang tentang latar belakang hidupnya, masa kecil, pendidikan, pekerjaan, dan berbagai pengalaman hidup yang dapat dijadikan inspirasi oleh pembaca. Oleh karena itu narasi dalam sebuah biografi dapat bercerita tentang pencapaian seseorang dalam menjalani kehidupannya. 

Biografi dapat ditulis dalam berbagai bentuk, seperti, buku atau artikel. Biografi juga dapat dirancang dalam bentuk film dokumenter. Sebuah biografi biasanya ditulis oleh seorang penulis atau biografer dengan melakukan riset atau penelitian. Dalam melakukan riset sebagai bahan penulisannya, teknik yang dilakukan dapat menggunakan wawancara dengan orang yang menjadi subyek biografi. Wawancara juga dapat dengan keluarga, teman dekat, kolega, atau orang lain yang dekat dengan subjek biografi. Wawancara ini dapat memberikan wawasan tentang kepribadian, kehidupan pribadi, dan karier subjek.

Di samping wawancara, riset juga dapat dilakukan dengan mengumpulkan informasi melalui sumber lain seperti tulisan yang mennyediakan data yang akurat dan lengkap tentang tokoh yang bersangkutan.

Riset lain dapat dilakukan dengan menelusuri dokumen pribadi. Sumber ini bisa termasuk surat, jurnal, catatan harian, atau dokumen lain yang ditulis oleh subjek biografi sendiri. Dokumen pribadi menjadi sumber penting karena dapat memberikan wawasan tentang pemikiran, perasaan, dan pengalaman subjek biografi.

Sumber lainnya adalah laporan berita, seperti, artikel surat kabar, majalah, dan situs berita online tentang subjek biografi. Laporan ini dapat memberikan informasi tentang karier, pencapaian, atau peristiwa yang terjadi dalam kehidupan subjek biografi.

Buku referensi juga merupakan sumber penting. Buku referensi itu mencakup, ensiklopedia, buku sejarah, dan buku lain tentang topik yang terkait dengan subjek biografi. Buku referensi ini dapat memberikan konteks dan latar belakang tentang kehidupan dan karier subjek biografi.

Sumber tidak kalah pentingnya adalah arsip. Dokumen termasuk arsip universitas, perpustakaan, atau organisasi yang berhubungan dengan subjek biografi. Arsip dapat memberikan informasi yang tidak dapat ditemukan di tempat lain, seperti dokumen resmi, foto, atau rekaman audio dan video.

Tujuan Penulisan Biografi

Setiap tulisan memiliki tujuan umum dan bersifat mendasar yaitu memberikan informasi kepada pembaca. Akan tetapi, setiap tulisan memiliki tujuan khusus yang berbeda-beda sesuai dengan genre atau jenisnya.

Biografi bertujuan untuk merekam dan mengungkapkan kehidupan seseorang secara rinci dan objektif. Biografi dapat membantu orang lain untuk mengenal subjek biografi, memahami latar belakang, pengalaman hidup, pemikiran, dan peran subjek biografi dalam sejarah atau masyarakat. 

Tujuan lainnya yaitu, meningkatkan pemahaman tentang sejarah dan budaya: Biografi dapat memberikan wawasan tentang kehidupan orang-orang yang berperan penting dalam sejarah dan budaya. Melalui biografi, pembaca dapat memahami konteks dan latar belakang dari periode waktu dan budaya tertentu.

Penulisan biografi dapat juga bertujuan memberikan inspirasi bagi pembaca. Kisah sukses atau kegagalan dari subjek biografi dapat membantu membentuk pemikiran, menginspirasi, dan memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan mereka sendiri.

Biografi sebagai sebuah kisah perjalanan kehidupan seseorang memiliki tujuan mengabadikan sejarah hidup seseorang: Penulisan biografi dapat menjadi cara untuk mengabadikan sejarah hidup seseorang dan memperkenalkannya ke dunia. Biografi dapat menjadi warisan yang berharga bagi keluarga dan generasi mendatang.

Biografi tentang seseorang yang berjasa dalam komunitasnya bertujuan untuk menghormati seseorang yang telah berkontribusi pada masyarakat. Biografi dapat memberikan pengakuan dan apresiasi atas pencapaian dan jasa yang dilakukan subjek biografi.

Biografi juga dapat mengungkapkan perspektif subjek biografi. Dalam biografi, subjek dapat menyampaikan pandangan, perasaan, dan pemikiran mereka secara langsung. Hal ini dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang subjek biografi dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang mereka sebagai individu. 

Biografi, dengan demikian, dapat memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih baik tentang seseorang yang menjadi objek biografi. Dengan memahami lebih dalam tentang latar belakang dan pengalaman hidup orang tersebut, pembaca dapat mendapatkan wawasan baru tentang kehidupan dan dunia.

Warisan seseorang dapat diabadikan melalui biografi. Melalui tulisan ini dapat membantu memperkenalkan seseorang pada generasi mendatang dan membuat mereka tidak terlupakan.

Ketika menulis sebuah geografi akan lebih elegan jika menuliskan hal-hal positif tentang subyek. Hal ini tentu untuk memberikan inspirasi kepada pembaca. Andaipun subyek memiliki kekurangan tentu suatu hal yang manusiawi.

Lombok Timur, 03 Maret 2023

Rabu, 01 Maret 2023

Mengirimkan Tulisan ke Majalah Suara Guru (Pertemuan ke 22)

 


Judul                     : Mengirimkan Tulisan ke Majalah Suara Guru
Resume ke            : 22
Gelombang           : 28
Tanggal                 : 27 Februari 2023
Tema                     : Berpartisipasi dengan Tulisan di Majalah Guru
Narasumber          : Catur Nurrochman Oktavian, M.Pd.
Moderator             : Sim Chung Wei, S.P

Majalah Suara Guru berdiri sejak tahun 1949, dan mulai  terbit pada tahun 1950 hingga saat ini. Majalah ini salah satu majalah tertua yang sudah berusia hampir 74 tahun. Suara Guru merupakan majalah perjuangan yang memiliki peran dalam masa perjuangan mempertahankan kemerdekaaan RI dan menegakkan ideologi Pancasila. Majalah yang terbit setiap dua bulan sekali didirikan oleh pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI.

Infromasi yang sama dari wikipedia. Ensiklopedi daring ini menjelaskan bahwa Majalah Suara Guru diterbitkan oleh Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI). Majalah ini rutin terbit bulanan sejak tahun 1950-an, hingga kini. Sesuai dengan penjelasan narasumber, lokasi kantor redaksinya sejak tahun 1950-an hingga kini ada di Jalan Tanah Abang III Nomor 24, Jakarta Pusat. Pendirian majalah ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan media perjuangan PGRI yang berdiri seratus hari setelah proklamasi dalam rangka ikut serta berjuang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Suara Guru terbit dwi bulanan yang memuat tulisan para guru tentang pendidikan, kegiatan organisasi, dan berbagai risalah hasil kongres PGRI.

Majalah Suara Guru adalah majalah yang memuat tulisan guru dari seluruh wilayah Nusantara. Mereka berasal dari berbagai satuan pendidikan pada semua jenjang mulai dari Paud, TK, SD/MI, SMP/MTS, SMA/SMK/ MA. Bahkan sampai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Guru yang mengirimkan tulisannya berasal dari Sabang sampai Merauke. Setiap guru memiliki kesempatan mengisi rubrik yang tersedia dia majalah Suara Guru.

Majalah suara guru terdiri dari 76 lembar full color dan menggunakan kertas berkualitas tinggi glossy. Untuk menghasilkan tulisan yang baik dan berkualitas seorang penulis harus banyak membaca dan latihan menulis tentunya. Semua guru yang mengirimkan tulisan ke majalah Suara Guru dan berhasil terbit akan mendapatkan hadiah menarik.

Manfaat Menulis di Majalah Suara Guru

Setiap media didirikan untuk memberikan manfaat bagi pembacanya. Majalah Suara Guru, sebagai media, juga memiliki manfaat baik sebagai pembaca maupun sebagai penulis. Bagi pembaca, Suara Guru menyediakan berbagai informasi seputar pendidikan atau topik lain yang berhubungan dengan pendidikan, seperti, infromasi sosial budaya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sebagainya.

Bagi penulis, Suara Guru dapat dijadikan sebagai media untuk menyalurkan ide atau gagasan melalui tulisan. Guru yang memiliki minat dan kemampuan menulis dapat mengekspresikan diri dengan menuangkan ide di dalam Majalah Suara Guru. Melalui Suara Guru, guru dapat berbagi informasi kepada pembaca tentang banyak hal. Guru sebagai penulis dapat berkontribusi dengan mengirim tulisan ke majalah ini. Dengan tulisannya guru telah berperan melengkapi bahan bacaan bagi pelanggan Suara Guru. Akan menjadi sebuah kebanggaan bagi guru jika media yang sudah cukup tua ini dapat memuat tulisan.

Tidak saja kepuasan, menulis di media Suara Guru juga berpeluang memperoleh bonus, hadiah. Ini tentu hal yang menyenangkan. Saya sendiri pernah mendapatkan hadiah menulis dari Omjay (Dr. Wijaya Kusuma), pendiri Kelas Belajar Menulis Nusantara, setelah berhasil menjawab tantangannya untuk menulis tentang sebuah topik di blog pribadi.

Dalam pertemuan sebelumnya telah banyak dibahas tentang kendala individu dalam menulis. Hal yang diperlukan dalam menulis adalah motivasi.

Tidak semua guru dapat menulis. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa alasan. Kurangnya pemahaman dan keterampilan menulis. Menulis dalam konteks ini adalah kemampuan menuangkan ide secara sistematis, terstruktur, dan terarah.

Dalam pertemuan sebelumnya telah banyak dibahas tentang cara-cara yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan keterampilan menulis. Pada prinsipnya hal yang penting adalah kemauan, motivasi, dan kesungguhan untuk melatih diri.

Untuk memfasilitasi penulis dan pembaca atas kecenderungan yang bervariasi tentang informasi berdasarkan jenis tulisan, Ruang Guru menyediakan sejumlah rubrik.

Adapun rubrik-rubrik tersebut adalah :

  • Rubrik utama berisi tentang kebijakan-kebijakan pemerintah terhadap guru;
  • Rubrik opini berisi ide, gagasan, atau pendapat guru tentang pendidikan atau tentang isu lain yang masih berhubungan berkaitan dengan pendidikan;
  • Rubrik sastra, merupakan bagian dari Ruang Guru yang menyediakan tulisan berisi karya sastra berupa puisi, cerpen, pantun,  dan lainnya yang berhubungan dengan sastra;
  • Rubrik destinasi merupakan rubrik menyajikan informasi tentang travelling, perjalanan guru, kuliner, obyek wisata dan lain-lain;
  • Rubrik sejarah adalah tulisan berisi tentang sejarah kehidupan masyarakat Nusantara baik yang bersifat lokal maupun  Nasional;
  • Rubrik inspiratif dalam Majalah Suara Guru berisi tentang praktek baik, berupa pengalaman guru dalam mengajar, dan menggunakan metode-metode pembelajaran. Pengalaman tersebut dituangkan dalam cerita naratif maupun deskriptif. Pada rubrik ini tulisan bertujuan memberikan  inspirasi kepada guru di seluruh Nusantara dalam rangka mengembangkan diri dalam menjalankan tugas profeionalnya;
  • Rubrik sekolah berisi tentang informasi program kegiatan berupa praktek baik di sekolah seperti kegiatan P5 dan lain-lain;
  • Rubrik percik dan oase, biasanya tentang tulisan yang mengandung nilai-nilai berupa motivasi, semangat kerja, dan berbagai prinsip dasar kehidupan sehari-hari.

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, setiap guru memilki kesempatan mengirimkan tu;isan ke Majalah Suara Guru. Namun, tentu tidak semua tulisan dapat dimuat. Redaktur Majalah menerapkan syarat-syarat tertentu untuk agar tulisan yang dikirim memiliki kualitas yang diharapkan. Adapun syarat-syarat tersebut adalah sebagi berikut

  • Menyebutkan status dan foto pengirim penulis dengan jelas
  • Penulis dapat memilih salah satu tulisan sesuai dengan rubrik yang tersedia.
  • Tulisan yang mengandung nilai pendidikan sangat diutamakan
  • Tema tulisan terkait dengan isu aktual di bidang pendidikan
  • Tulisan dikirimkan via email ke alamat: majalah.suaraguru@gmail.com
Selain syarat-syarat di atas, redaktur majalah tidak menuntut ketentuan khusus lainnya terkait artikel yang dikirim ke Majalah Suara Guru PB PGRI. 

Bagi yang berminat memesan Majalah Suara Guru dapat menghubungi Widya di nomor 0878-8228-9299 atau Tyas di nomor +6285814213473

Lombok Timur, 01 Februari 2023

Teknik Promosi Buku (Pertemuan ke 28)

  Judul                         : Teknik Promosi Buku Resume ke              : 28 Gelombang            : 28 Tanggal                  : 13 Ma...